Disbudpar Kota Bandung Kembangkan Kampung Wisata di 6 Kecamatan Ini



Bandung, Beritainspiratif.com - Sejak dialihkannya sejumlah penerbangan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, berdampak turunnya jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung. Namun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung memiliki tekad yang kuat untuk menjadikan Kota Bandung sebagai destinasi wisata internasional.

Kepala Disbudpar, Kenny Dewi Kaniasari menargetkan pengembangan daya tarik wisata di Kota Bandung mencapai angka 24 persen di tahun 2020. Salah satunya dengan mengembangkan kampung wisata di setiap kewilayahan.

Sebelumnya, di tahun 2019 Kota Bandung sudah memiliki kampung wisata yang dijadikan sebagai prototype atau percontohan, yaitu kampung Braga dan kampung Cigadung.

"Target hingga 2023 itu ada 8 kampung wisata yang layak kunjung di 6 wilayah, tetapi untuk tahun 2020 berfokus dulu di daerah Cibeunying, karena disitu kebetulan ada Braga juga," kata Kenny saat ditemui di Kantor Disbudpar, Kamis (9/1/2020).

Tahun 2020, pengembangan kampung wisata dilakukan di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cidadap, Kecamatan Coblong, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kecamatan Bandung Wetan dan dan Kecamatan Sumur Bandung.

Menurutnya, terdapat tiga aspek layak kunjung wisatawan, yaitu aspek akses, amenitas, dan atraksi.

"Akses mudah-mudahan jangan ada macet. Terus Bandara Husein juga bisa tetap beroperasi, meskipun saran terakhir pakai pesawat non jet tapi itu juga butuh biaya. Terus amenitas, mungkin pelayanan hotel lebih ditingkatkan, sdm-nya sudah profesional dan bersertifikat," ungkapnya.

Baca Juga:Disbudpar-kota-bandung-terus-gali-potensi-ekonomi-kreatif

Tidak hanya bidang pariwisata, di tahun 2020 Disbudpar akan mengembangkan bidang kebudayaan yang terdapat di setiap wilayah.

"Di 2020, targetnya ada dua yaitu rencananya ada ritus, ada tradisi lisan. Ada satu lagi usulan dari warga, Karinding namanya," jelasnya.

Dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan, Kenny mengatakan, partisipasi masyarakat dan wisatawan sangat diperlukan. Karena itu,  kolaborasi secara pentahelix pun perlu dilakukan.

"Kita harus siap-siap Bandung menjadi destinasi yang berstandar internasional. Kalau misal Bandung punya komitmen, bisa sebetulnya. Bandung itu bisa, tinggal sinergitas dan kekompakannya ditingkatkan lagi," jelasnya.

Mugni

Berita Terkait