Dinkes Jabar Sebut, Kasus DBD di Kota Bandung Termasuk Tertinggi



Bandung, Beritainspiratif.com - Berdasarkan Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung menjadi salah satu daerah tertinggi kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat.

Sejak Januari hingga Mei 2020, terdapat 1.748 kasus demam berdarah. Dari jumlah tersebut, 9 diantaranya meninggal dunia.

Baca Juga:Pemkot Bandung Ingin Bantuan tahap 2 dan 3 Sekaligus

Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rosye Arosdiani menyebut, jika Kota Bandung memang endemis DBD.

"Kita memang betul tinggi, tapi kalau dibanding dengan tahun lalu, dibulan yang sama sebetulnya belum mencapai ke angka yang sama ditahun lalu (menurun) kalau Kota Bandung kan memang endemis, jadi sepanjang tahun memang tinggi," ujar Rosye, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (19/6/2020).

Menurutnya, tahun lalu kasus DBD di Kota Bandung dari Januari hingga Mei mencapai 3.201 kasus, 11 diantaranya meninggal dunia.

"Tapi bukan berarti tidak ada, ini kasusnya cukup tinggi," ucapnya.

Baca Juga:68 Persen Pasien Meninggal Karena Penyakit Penyerta

Lebih lanjut Rosye mengatakan, tiap tahun angka kasus DBD di Kota Bandung memang tinggi, penyebabnya, bisa saja karena letak geografis Kota Bandung yang memiliki banyak cekungan.

"Di luar itukan, ada tempat yang memungkinkan menjadi perindukan dari nyamuk, yang pasti belum optimal itu jadi bahan evaluasi kita semua,"ungkapnya.

Rosye mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan dan penanganan maksimal untuk kasus DBD seperti melakukan gerakan satu rumah satu jumantik dan fooging.

Baca Juga:Hingga-juli-2020-dinkes-kota-bandung-catat-2-363-kasus-dbd

"Kalau misalnya untuk pemberantasan sarang nyamuknya, itu adalah strategi utama untuk DBD. Kita memang melakukan penanganan tehadap demam berdarah, jadi kita tidak hanya mengurus Covid-19, jadi tata laksana kita laksanakan seperti biasa,"katanya.

Selain itu, untuk pelayanan di puskesmas dan rumah sakit tetap berjalan seperti biasa baik saat ada pandemi Covid-19 maupun tidak.

"Petugas kesehatan tetap sama, saat Pandemi atau di luar pandemi, teman-teman puskesmas tetap memberikan pelayanan terhadap semua kasus, termasuk di dalamnya DBD,"pungkasnya.

(Mugni)

Berita Terkait