Di Kulonprogo Plastik Kresek yang Diolah Dijadikan Campuran Aspal Jalan



Kulonprogo, Beritainspiratif.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo Arif Prastowo, menghimbau kepada semua pelajar di kabupaten Kulonprogo untuk mengumpulkan plastik kresek.

Menurutnya dengan jumlah 70.000 pelajar di Kulonprogo, mulai dari SD-SMA atau sederajat, Jika setiap hari semua pelajar membawa satu plastik kresek, diharapkan dalam sebulan dapat terkumpul dua juta lebih plastik kresek.

"Ini adalah buat pembelajaran kepada siswa sejak usia SD agar peduli kepada lingkungan dan mengelola plastik secara benar. Tidak dibuang, tapi dibawa ke sekolah lalu kami ambil dan kami setorkan ke Bank Sampah," kata Arif, yang diktuip dari laman Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo.

Menurut Arif, Kementerian PUPR meminta Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo menyediakan plastik kresek sebanyak 8,5 ton yang akan digunakan sebagai bahan campuran aspal yang bisa digunakan untuk mengaspal jalan sepanjang lima kilometer.

Selain itu, Kabupaten Kulonprogo saat ini memiliki 94 bank sampah dan yang aktif sebanyak 37. Proyek aspal berbahan campuran sampah plastik kresek, adalah potensi untuk mengaktifkan dan memberdayakan bank sampah.

Nantinya Bank Sampah menerima setoran plastik kresek dari pihak sekolah, lalu Bank sampah tersebut akan menyediakan tabungan untuk anak-anak sekolah yang telah menyetorkan sampah.

Dengan jumlah siswa 70.000 yang ada di Kulonprogo datang ke sekolah dengan membawa sampah, pemerintah Kulonprogo sudah bisa menyelesaikan persoalan sampah hampir separuh jumlah Kepala Keluarga di Kulonprogo yang mencapai 120.000 KK, ujar Arif Prastowo.

"Kita akan bayangkan, ini akan jadi gerakan massal melalui sekolah," katanya.

Secara finansial, keuntungan yang didapat oleh siswa adalah Rp500 setiap 1 kg plastik. Namun jumlah itu dalam satu tahun, bisa mendapatkan banyak tabungan bagi siswa dan sekolah.

Salah satu bank sampah di kulonprogo yang terpilih menjadi bank sampah induk pengelola limbah plastik kresek adalah Dhuawar Sejahtera terletak di Dusun Kroco, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih.

Semua limbah plastik kresek dari semua sekolah di Kulonprogo dicacah menjadi kecil-kecil yang nantinya menjadi bahan campuran aspal.

Dari siswa sekolah sampah itu dikumpulkan di Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) setiap kecamatan, lalu dibawa ke Bank Sampah terdekat untuk ditimbang dan oleh Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera dipilah dan diolah menjadi kecil-kecil.

Tidak semua plastik kresek bisa menjadi bahan campuran aspal, hanya plastik kresek yang tipis dan mengkilap.

Febriyanti harus memilahnya terlebih dahulu dan membersihkan plastik dari berbagai macam logam.

Setelah dicacah, plastik tersebut akan dibeli oleh Dinas Pekerjaan Umum, dengan harga plastik cacahan perkilonya diperkirakan sekitar Rp3.000.

Arif Prastowo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo, mengatakan pemerintah kabupaten akan mempertimbangkan menghimbau toko atau warung untuk tidak mudah memberikan plastik. Jika perlu, akan diberikan sanksi bagi yang melanggar aturan. (Yanis)

Berita Terkait

  • Ramadhan & Idul Fitri
  • 17 Apr 2024
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta