Dewan Pakar ICMI: Kampanye Saat Berhaji Dan Berihram, Kenapa Tidak Dipermasalahkan ?



Jakarta, Beritainspiratif.com - Tanah air sempat dibuat heboh lantaran ada jemaah haji Indonesia mengibarkan spanduk dan mengenakan kaus #2019GantiPresiden di Tanah Suci.

Tidak sedikit yang mengecam aksi tersebut lantaran melakukan kampanye di Tanah Suci, bukannya fokus beribadah.

"Kalau kibarkan baju bertuliskan #2019GantiPresiden itu berarti sudah usai jalankan rukun haji, sudah tahalul dan tidak lagi berpakaian ihram. Sudah di luar rukun haji menurut saya tidak masalah baik secara syari maupun etika," kata Dewan Pakar ICMI Pusat Anton Tabah Digdoyo, Minggu (26/8/2018).

Justru menurutnya, yang seharusnya dipermasalahkan adalah yang terang-terangan kampanye di sela-sela ibadah haji masih berpakaian ihram tapi tidak dipermasalahkan.

"Itu lho ada oknum ulama Indonesia dalam ceramah di Mekkah yang viral di media, ia terang-terangan ajak milih Jokowi. Itu jelas kampanye dan konon masih pakaian ihram. Itu yang tidak boleh dan itu yang harus dikritik, jangan takut jangan beraninya sama orang biasa," ujarnya dikutip Gelora.

Anton menambahkan, #2019GantiPresiden muncul di mana-mana bukan hanya di Mekkah dan Madinah di musim haji tahun ini, namun juga di seluruh dunia.

"Apalagi di Indonesia itu sangat konstitusional dijamin UU kebebasan berpendapat di muka umum, aparat tak boleh melarang. Tak boleh nuruti kemauan kelompok orang, tupoksi aparat cuma 1 yaitu tegakkan aturan tegakkan UU. Itulah makna NKRI negara hukum dan kebebasan berpendapat tak perlu ijin, yang dperlukan pemberitahuan dan aparat tidak boleh nolak," paparnya.

(Kaka)

Berita Terkait