Deklarasi PDRI : Keluhkan 124 ribu Dosen Dibayar Dibawah UMR dan Tanpa THR



Bandung, Beritainspiratif.com-124 ribu dosen di indonesia mendapatkan gaji dibawah UMR, bahkan lebaran kemarin tidak mendapatkan THR.

Hal itu disampaikan salahseorang Dkelarator saat mendeklarasikan berdirinya organisasi profesi Persatuan Dosen Republik Indonesia (PDRI), Senin (25/6/2018)  di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Jalan Perintis Kemerdekaan  Kota Bandung Dr. Endang Samsul Arifin, M.Ag.

Menurut Endang sudah saatnya Dosen melakukan perlawanan legal yang konstruktif.

Endang juga mengatakan menyatakan l PDRI sudah terbentuk di 25 Provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, NTB, Maluku Utara, Riau dan Kepri, Jambi, Kalimantan Selatan, NTT, Sulteng, Kaltim,Jogja, Banten, Bali, Sulawesi Selatan, Sulbar, Kepulauan babel, Kaltara,Gorontalo dan Papua.

Perwakilan Deklarator Nasional lainnya dari Provinsi  Kalimantan Selatan Siswanto S.Sos., M.Si., mengungkapkan  bahwa  jumlah Deklarator Nasional yang sudah menyatakan bergabung sekitar 600 Orang dari 300 kampus Se-Indonesia.

Jumlah Deklarator akan terus bertambah seiring dengan Sosialisasi PDRI ke seluruh Indonesia.

“Kami menargetkan 3000 Dosen untuk hadir dalam Musyawarah Nasional PDRI pertama yang akan dilaksanakan pada akhir Agustus mendatang,” ungkap Siswanto.

Sementara Inisiator PDRI dari Provinsi Jawa Barat  Dr. Ahmad Zakiyuddin S.IP M.I.Kom mengungkapkan pendirian PDRI awalnya dilatarbelakangi oleh diskusi di group WhatsAAp Serikat Dosen Republik Indonesia SDRI), dari diskusi tersebut muncul berbagai persoalan.

“Di antaranya mengemuka mengenai kurangnya kesejahteraan  Pegawai  yang bekerja di sektor pendidikan tinggi, pengawasan dikti yang minim terhadap Perguruan Tinggi menempatkan dosen hidup tidak sesuai dengan Indeks Kelayakan hidup karena tidak memperoleh penghasilan yang layak diatas kebutuhan hidup,” ujarnya.

Kondisi ini kata Zaki terjadi karena minimnya jaminan kesejahteraan dari Yayasan dan atau Negara. Banyak yayasan yang menggaji dosen dibawah UMR. Selain itu Kurangnya perlindungan Hukum terhadap profesi Dosen, sehingga Dosen mayoritas berjuang sendiri-sendiri untuk memperjuangkan haknya.

“Orientasi pendidikan tinggi hanya ditujukan untuk mencetak manusia siap kerja. Hasilnya, para pekerja di dalamnya, termasuk para dosen, berada dalam skema kerja administratif yang berorientasi pada produk semata,” tuturnya.

Perwakilan Deklarator Nasional Jawa Barat lainnya Dr. Drs. H. Yadiman SH MH  mengungkapkan dalam kondisi seperti itu dibutuhkan perlawanan legal yang konstruktif dalam  meningkatkan kesejahteraan Dosen. Sudah saatnya para dosen bekerja bersama mengorganisir diri untuk melampaui segala tantangan yang ada untuk mengubah wajah pendidikan Indonesia.

“Perwujudannya selanjutnya perlu diimplementasikan dalam bentuk serangkaian tindakan nyata. Profesi Dosen harus dilindungi karena sebagai pilar utama terwujudnya tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelasnya.

Dr. Rosnaini Daga, MM. dari Sulawesi Selatan  menegaskan bahwa PDRI adalah organisasi Profesi yang independen dan tidak berafiliasi kepada suku, Agama, partai politik dan organisasi manapun. PDRI kedepan diharapkan proaktif dalam berkontribusi positif dalam mewujudkan kesejahteraan dan menegakkan Kedaulatan Bangsa.

Untuk diketahui PDRI merupakan organisasi yang didirikan pada 09 Juni 2018 di Balai Bahasa Jawa Barat  yang dipelopori para Dosen dari Perguruan Tinggi Swasta dan Negeri .

DEKLARATOR NASIONAL

PERSATUAN DOSEN REPUBLIK INDONESIA (PDRI)

Dr. Ahmad Zakiyuddin S.IP., M.I.Kom  (Universitas Langlangbuana)

Nunung Sanusi S.SoS,M.Si (USB YPKP Bandung)

Dr. Drs. H. Yadiman, SH MH (USB YPKP Bandung)

Soleh SS., M.Si (Universitas Wiralodra Indramayu)

Reza Saeful Rachman S.S M.Pd (USB YPKP Bandung)

Dr. Endang Samsul Arifin M.Ag (Politeknik Negeri Lhokseumawe Aceh)

Iwan Nugraha Gusniar ST  MT   (Univ.Singaperbangsa Karawang)

Tenny Sudjatnika M.Ag (UIN SGD Bandung)

Ika Candra Destiyanti (Univ.Al-Ihya Kuningan)

Dr.Indra Kristians S.IP M.AP  (Unfari Bandung)

Siswanto S.Sos M.Si (UNILAM Kalimantan Selatan)

M.Nur Afandi  (STIA LAN RI Bandung)

Adi Permana Sidik S.I.Kom., M.I.Kom. ( USB YPKP Bandung)

Dr.Drs.Bambang Sucipto, MM.MBA (STIA Bandung)

Dr I Ketut Sudarsanas. Ag.M.Pd.H (Bali)

Ir.H.Indriyani,A.P ST M.Si (Lampung)

Djoko Sutrisno (Jawa Tengah)

Dr. Rosnaini Daga, SE MM (STIM NITRO Makassar Sulawesi Selatan)

Joli Afriany, SS MM (UNU Sumatera Utara)

Yuyun Yuniarsih, S.Pd.I M.Pd. (USB YPKP Bandung)

Roni Tabroni S.Sos., M.Si. (USB YPKP Bandung)

Eni Saeni S.Sos M.I.Kom (UPN Jakarta)

Oman Komarudin ST MT (Unsika Karawang)

Meirani Amren,S.Pd M.Pd (Universitas Bung Hatta Sumatra Barat)

Mursalin S.Pd M.Pd (Universitas Malikussaleh Aceh)

Saidiman S.Pd M.Pd (Universitas HaluOleo Sulawesi Tenggara)

Fonco Tanipu,ST MA (Universitas Negeri Gorontalo)

Mansur M.H.i (Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum Pamekasan Madura)

Djoko Sutrisno ( Universitas Ma’arfi NU Kebumen Jawa Tengah)

Ruddy Haryadi, S.Sos., M.Si. (Universitas Al-Ghifari Bandung). (Dudy)

Berita Terkait