Dari Analisis Bawaslu Di 285 Kabupaten/Kota Terdapat 1 Juta Lebih Pemilih Ganda



Jakarta, Beritainspiratif.com – Ketua Bawaslu Abhan dalam siaran persnya, Senin (10/9). Menyampaikan bahwa Bawaslu telah menyampaikan ke KPU RI hasil analisis data ganda pada DPT di 285 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Dari 514 kabupaten/kota yang ada, tercatat 285 kabupaten/kota dengan 91.001.344 pemilih ditemukan oleh Bawaslu 1.013.067 data pemilih ganda pada DPT Pemilu 2019. Temuan itu berdasarkan analisis kegandaan pada elemen Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, dan tanggal lahir identik.

Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan dari jumlah data pemilih ganda tersebut jumlahnya bisa bertambah karena saat ini pihaknya baru menganalisis data di 285 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota yang ada. KPU dan Bawaslu di tingkat kabupaten/kota dan perwakilan partai politik terus melakukan pengecekan bersama.

Jika dari data 1 juta data sudah dipastikan pemilih ganda, nantinya akan langsung dilakukan pencoretan dari DPT. Namun data 1 juta pemilih ganda tersebut akan dicek di lapangan, artinya 1 juta pemilih ganda bisa saja tidak langsung dicoret.

Pihaknya akan terus bersinergi dengan Bawaslu untuk mengecek data pemilih ganda, dan Viryan menegaskan bahwa jumlah data pemilih ganda tidak sampai 25 juta seperti yang pernah disampaikan pihak koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, ujar Viryan

Sebelumnya, parpol koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak jumlah DPT yang telah ditetapkan KPU. Alasannya, dalam DPS yang dirilis KPU sebelumnya masih ditemukan sejumlah kesalahan. PKS, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat menyatakan menemukan setidaknya 25 juta data ganda dari 137 juta lebih pemilih yang ada di DPS.

Sedangkan KPU telah menetapkan jumlah DPT Pemilu 2019 sebanyak 185 juta pemilih. Namun KPU tetap akan menyempurnakan DPT dalam waktu 10 hari. (Yanis)

Berita Terkait