Cegah Virus Corona, MRB Provinsi Jabar Meniadakan Aktivitas Bersifat Massal



Bandung, Beritainspiratif.com - Sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), Dewan Kemakmuran Mesjid Bandung Raya (MRB) Provinsi Jawa Barat Muhtar Gandaatmaja  mengatakan, keputusan Meniadakan Sholat Fardhu dan Sholat Jumat berjamaah, pihaknya tidak melakukan penutupan, namun meniadakan kegiatan yang sifatnya massal.

"Bukan menutup, punya keberanian apa ketua DKM untuk menutup atau meniadakan Sholat Jumat? Itu namanya kufur. Akan  tetapi memindahkan untuk sementara waktu sholat Jumat bagi halayak umum tidak di Masjid Raya. Yakni, mengalihkan jamaah untuk Sholat Jumat di masjid di wilayah masing-masing," ucapnya di Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jalan Dewisartika Rabu (18/03/2020).

Menurutnya, saat ini yang menjadi permasalahan seolah-olah Masjid Raya itu menghilangkan Sholat Jumat. Padahal, ulama mana yang berani menghilangkan Sholat Jumat.

"Kalau ditiadakan Sholat Jumat orang lain marah, pasti saya yang akan duluan marah, saya tantang umat Islam siapa yang berani meniadakan Sholat Jumat, tidak ada di dunia ini," tegasnya.

Sementara, MRB Provinsi Jawa Barat dalam waktu yang tidak ditentukan tidak menyelenggarakan Sholat Fardhu berjamaah dan Sholat Jumat dengan acuanya MUI pusat, Gubernur Jabar, kemudian Pemkot. Disamping itu juga untuk mempertimbangan kesehatan, dimana SOP untuk menghadirkan orang banyak harus ada pengukur panas tubuh, masjid raya tidak punya kemampuan tersebut maupun keahlian.

Namun pihaknya mengaku telah melakukan sterilisasi dengan menyemprotan dilingkungan MRB Provinsi Jawa Barat.

"Kemarin tanggal 14  Maret dari pihak kepolisian, kami berterimakasih kepada Polrestabes Bandung bahkan terjun langsung pak Kapolrestabes, Dandim, Pakwali juga ada untuk mensterilkan kawasan MRB Provinsi Jawa Barat,"katanya.

Muhtar mengatakan, sampai saat ini masih adanya warga yang datang ke MRB Provinsi Jawa Barat, pihaknya memang tidak sepenuhnya menutup dan malarang.

"Disini Masih ada orang yang lagi tiduran dan istrahat terus kita usir perasaan mereka gimana? Terus yang jualan juga kita usir dia jualan untuk biayai anak sekolah mau gimana hati kita. Jadi semua langkah yang kita lakukan tetap harus sebijak mungkin. Untuk yang akan melaksanakan sholat sendiri silahkan, tapi bukan berjamaah,"pungkasnya.

(Mugni)

Berita Terkait