Bio Farma Tandatangani Pakta Integritas & Entry Meeting Assessment Penerapan GCG oleh BPKP Jabar



Bandung, Beritainspiratif.com - Seluruh insan Bio Farma melaksanakan penandatanganan Pakta Integritas terkait penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada acara yang berlangsung di Gedung Serba Guna Bio Farma, pada Jum'at, (8/2/2019).

Penandatanganan dilakukan secara serempak oleh Komisaris Utama Bio Farma, Farid Wadjdi, dan Direktur Utama Bio Farma, M.Rahman Roestan, dan diikuti oleh seluruh anggota komisaris, direksi, komite audit, dan komite risiko, serta seluruh karyawan.

Penandatanganan Pakta Integritas ini merupakan komitmen seluruh insan Bio Farma dalam menerapkan GCG dan merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Negara BUMN Rl Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang lndikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Komisaris Utama Bio Farma Farid Wadjdi (kanan), memberikan sambutan dalam Entry Meeting Assessment GCG pada hari Jum'at (8/2/2019) di Bio Farma, didampingi oleh Direktur Utama Bio Farma, M.Rahman Roestan (Kiri), dan Kepala Bidang Akuntan Negara Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Barat Ikhwan Mulyawan (tengah).

Menurut M. Rahman Roestan, dalam sambutannya pada acara Entry Meeting Assessment GCG oleh BPKP Jawa Barat, mengatakan, produk Bio Farma sudah dipercaya di 140 negara, dan tentu saja masih menjadi andalan dari pemerinatahan Indonesia sebagai penyedia vaksin untuk program imunisasi nasional, ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini Bio Farma diminta untuk menjadi Centre of Excellence untuk bidang vaksin dan bioteknologi di Negara – negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan juga banyak penawaran kerjasama dari partner global dan domestic, hal ini tidak bisa lepas dari GCG yang baik, “Kami dari Bio Farma berkomitmen dari Dewan Komisaris, Direksi, unit kerja untuk sama - sama melaksanakan GCG yang baik, dan Alhamdulillah kami bisa berkonsultasi dan mendapatkan penilaian dari BPKP Jawa Barat,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Bio Farma sudah dinilai sebanyak enam kali dibantu dan dinilai oleh BPKP Jabar untuk penerapan GCG, dan tiga kali self-assessment dengan skor yang terus meningkat sejak tahun 2015 dengan skor 87, 2016 dengan skor 90,49 dan 2017 dengan skor 90.53.

Sementara itu, Farid Wadjdi mengatakan hasil dari penilaian GCG ini akan memberikan nilai tambah untuk memajukan Bio Farma, dan menjadi pedoman kami semua untuk menjalankan perusahaan “Tanggung jawab kami untuk menerapakan GCG bukan dari manajemen saja tapi juga harus diterapkan oleh pemegang saham, komisaris pun perlu menerapakan GCG, Nilai yang dicapai oleh perusahaan dari nilai GCG tahun sebelumnya, harus menjadi tolak ukur apa yang harus kita lakukan kedepannya dalam menjalankan bisnis Bio Farma,” tutur Farid.

(Yanis)

Berita Terkait