Berlomba Meraih Maghfirah Dan Itqun Minannar Pada Pertengahan Dan Akhir Bulan Ramadhan



Bandung, Beritainspiratif.com - Di waktu pertengahan atau sepuluh hari yang kedua bulan suci Ramadhan kebiasaan untuk berpuasa menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari sudah dirasakan sangat terbiasa dan sudah tidak berat serta badanpun sudah dapat beradaptasi .

Dari hadist-hadist yang dijelaskan, bahwa 10 hari yang ke dua merupakan hari yang penuh dengan magfirah dari Allah swt .

Dengan terbiasanya kita dalam menjalankan ibadah wajib atau berpuasa , maka ibadah yang lain atau ibadah sunnah seperti shalat malam , berdzikir , membaca al- Qur’an dan amalan baik yang lainnya harus lebih diperbanyak dan harus lebih semangat lagi, karena pada waktu ini Allah swt banyak memberi maghfiroh kepada umatNya yang rajin beribadah . Serta Allah swt akan mengampuni dosa - dosa umatNya yang mau memohon ampun dengan taubatan Nassuha atau memohon dengan penuh keikhlasan dan bersungguh - sungguh

Untuk itu , janganlah kita menyia – nyiakan waktu ini .Dan semoga kita selalu mendapat magfirah dari Allah swt .

Sedangkan pada 10 hari yang terakhir , di sebutkan dalam hadits bahwa di fase ini disebut dengan fase  ‘itqun Minannar yang artinya pembebasan dari api neraka .

Ummul mu’minin ‘aisyah radhiyallahu’anha , mengisahkan tentang Rasulullah saw pada sepuluh hari akhir di bulan ramadhan , bahwa :

Yang di maksud dari isi hadist di atas , yaitu bahwa Rasulullah saw di 10 hari terakhir di bulan ramadhan dalam menjalankan amal ibadah lebih banyak di banding hari - hari yang lainnya . Keseriusan ibadah ini , bukan hanya terfokus dalam satu ibadah namun beberapa ibadah seperti shalat , bertilawah al- qur’an , berdzikir dan ibadah - ibadah lainnya .

Di sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan seperti yang di jelaskan di hadist di atas , bahwa Rasulullah saw membangunkan istri – istrinya agar mereka juga menjalankan shalat , dzikir dan lainnya . Hal ini merupakan bentuk kesemangatan Rasulullah saw agar keluarganya dapat meraih keuntungan yang besar pada waktu – waktu utama tersebut .

Di sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan , Rasulullah saw juga banyak beri’tikaf di masjid dan meninggalkan kepentingan dunia , beliau melakukan hal ini bertujuan hanya untuk merasakan lezatnya ibadah .

Di sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan , juga terjadi malam yang mulianya lebih mulia dari 1000 bulan yaitu malam lailatul qadar .

Jadi , barang siapa yang dapat memanfaatkan momen di 10 hari terakhir di bulan ramadhan dengan amal - amal ibadah . Maka Allah swt akan membebaskan hambaNya tersebut dari siksa api neraka , dan ini merupakan salah satu keistimewaan malam lailatul qadar .

Subhanallah . . . .jadi sepanjang hari di bulan ramadhan itu penuh dengan keberkahan , rahmat , magfirah dan ‘itqun Minannar . Maka dari itu , janganlah kita menyia- nyiakannya . Karena kesempatan itu hanya setahun sekali , dan kita juga tidak tahu bahwa bulan depan masih di beri umur panjang dan di beri kesempatan hidup di bulan Ramadhan di tahun yang akan datang .

Semoga kita termasuk orang - orang yang dapat memanfaatkan kesempatan dan mendapat untung besar serta mampu menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi golongan orang - orang yang bertaqwa .

(Kaka)

Sumber: Warohmah.com

Ilustrasi: abiumi.com

Berita Terkait