Bedanya Masuk PTN 2019 Melalui Jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri



Jakarta, Beritainspiratif.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Siaran Pers No : 198/ SP/ HM/ BKKP /X /2018 tanggal 22 Oktober 2018 telah menetapkan kebijakan terkait Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2019, yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama, Gedung D Kemenristekdikti (22/10/2018), antara lain seleksi penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

LTMPT merupakan lembaga nirlaba penyelenggara tes masuk Perguruan Tinggi (PT) bagi calon mahasiswa baru. LTMPT berfungsi: (1) mengelola dan mengolah data calon mahasiswa baru untuk bahan seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN oleh Rektor PTN; (2) melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Pada pelaksanaan SBMPTN 2019 hanya ada satu metode tes yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dengan dua materi tes, yakni Tes Potensi Skolastik dan Tes Kompetensi Akademik.

Pola seleksi masuk PTN di tahun 2019 tetap akan dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu,

1.SNMPTN (daya tampung 20%),

2.SBMPTN (daya tampung 40%)

3.Jalur Mandiri (maksimal 30% tiap prodi di PTN).

PERBEDAAN SNMPTN – SBM PTN DAN SELEKSI MANDIRI

1.SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)
SNMPTN ini adalah jalur pertama kali yang bisa ikuti. Jalur ini memungkinkan bisa masuk PTN tanpa harus ikut ujian tertulis. Caranya, dengan memperhitungkan nilai rapor atau prestasi selama sekolah termasuk yang non akademik sebagai nilai tes ujian masuk. Akreditasi sekolah juga jadi bahan pertimbangan.

SNMPTN Adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, yang pola seleksinya berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor semester 1 sampai dengan semester 5 bagi SMA/MA dan SMK dengan masa belajar 3 tahun atau semester 1 sampai dengan semester 7 bagi SMK dengan masa belajar 4 tahun, serta Portofolio Akademik.

Penilaian SNMPTN juga dilihat dari indeks sekolah dan prestasi alumni. Tapi inti dari semua penilaian SNMPTN adalah tanpa test.

Untuk bisa mengikuti ujian SNMPTN, harus mendaftar ke panitia SNMPTN melalui sekolah. Biasanya, proses ini didaftarkan oleh guru BK sekolah dan hanya tinggal menyerahkan berkas-berkas yang dibutuhkan saja. Jalur SNMPTN ini juga sering dikenal dengan sebutan jalur undangan.

Jalur ini diperuntukkan hanya untuk mereka yang lulus di tahun yang sama dengan pelaksanaan SNMPTN. Maka, kali ini hanya lulusan 2019 saja yang bisa mengikuti SNMPTN.

Jurusan yang bisa dipilih maksimal tiga jurusan. Salah satu PTN yang dipilih wajib berada di satu wilayah yang sama dengan sekolah. Kuota yang diberikan untuk jalur SNMPTN di tahun 2019 ini adalah 20% dari total kuota per universitas.

2.SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)
Adalah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN). Perbedaan SNMPTN dengan SBMPTN ini begitu mencolok, SBMPTN ini sendiri merupakan seleksi masuk PTN yang umum, yakni menggunakan nilai ujian tertulis yang diselenggarakan serentak oleh semua PTN.

Pada SBMPTN nilai semasa SMA tidak diperhitungkan, yang diperhitungkan adalah nilai dari hasil ujian tulis masuk PTN .

Sistem penilaian SBMPTN dilihat dari jawaban. Jika jawaban benar mendapat 4 point, jawaban salah dikurang 1 point dan kosong tidak mendapatkan point.

Di SBMPTN ini, semua tes diadakan berbasis komputer. Namanya Ujian Tulis Berbasis Komputer alias UTBK. Ada dua materi utama yang bakal diujikan, Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Untuk TKA, materi yang diujikan adalah materi-materi rumpun sains dan teknologi (saintek) dan sosial humaniora (soshum). Sedangkan TPS, akan mengerjakan tes seputar kemampuan kognitif, penalaran, dan pemahaman umum.

SBMPTN pesertanya bisa berasal dari tiga angkatan kelulusan terakhir, minimal kelulusan 2019 dan maksimal kelulusan 2017. Dengan kuota penerimaan SBMPTN 40% dari total kuota penerimaan.

3Jalur Mandiri
Selain dua jalur dari pemerintah tadi, banyak juga PTN yang mengadakan penerimaan calon mahasiswanya sendiri. Misalnya, Universitas Indonesia dengan jalur SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia), UTUL UGM (Ujian Tulis Universitas Gadjah Mada), USM UNSRI (Ujian Saringan Masuk Universitas Brawijaya), dan beberapa jalur mandiri di universitas lain. Namun, tidak semua PTN mengadakan jalur mandiri seperti ini. Ada juga PTN yang mengalokasikan kuota jalur mandiri mereka ke dalam kuota kursi SBMPTN dan SNMPTN, misalnya ITB dan Universitas Padjadjaran.

Untuk materi dan tata cara ujian mandiri, pastinya berbeda-beda. Sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh PTN itu sendiri. Namun, biasanya sih enggak jauh berbeda dari ujian SBMPTN.

Ada juga PTN yang membuka jalur mandirinya bukan dengan sistem ujian tertulis, tapi dari nilai SBMPTN yang diperoleh. Beberapa PTN tersebut di antaranya adalah Universitas Airlangga dan Universitas Sebelas Maret. Jadi, kalau nilai SBMPTN tidak lolos dalam seleksi nasional, anda bisa mencoba lewat jalur mandiri yang saingan nilai SBMPTN-nya pasti lebih sedikit.

Untuk kuota yang ditetapkan, adalah minimal 30% dari total kuota yang ditetapkan oleh universitas. Jadi, cukup besar, kan, peluangnya? Selain itu, kalau di SNMPTN dan SBMPTN jurusan yang dibuka untuk pendaftaran hanya S1 saja, biasanya lewat jalur mandiri, anda juga bisa memilih jurusan vokasi. Seperti yang terjadi di SIMAK UI dan SMUP Universitas Padjadjaran.

Itulah perbedaan jalur masuk PTN antara SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri. Dengan mengetahui perbedaan ini, semoga bisa mulai memfokuskan diri mempersiapkan kemampuan untuk menjalani seleksi lewat tiga jalur tadi.

Sumber : berbagai sumber

(Yanis)

Berita Terkait