Banyuwangi Gelar Ritual Kebo-Keboan Sebagai Wujud Syukur



Banyuwangi, Beritainspiratif.com – Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI Hilmar Farid, Guntur Sakti, Kepala Biro Komunikasi Publik pada Kemenpar RI dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, hadir ditengah-tengah ratusan masyarakat di persimpangan jalan Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh Banyuwangi.

Mereka menyaksikan arak-arakan puluhan manusia kerbau dan berkeliling dari empat penjuru mata angin, ada pula Dewi Sri simbol kesuburan masyarakat agraris yang di arak dengan menggunakan tandu mengikuti manusia kerbau dalam tradisi kebo-keboan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa event ini sudah masuk dalam agenda Banyuwangi Festival, sehingga tradisi ini dikemas menjadi tontonan yang menarik.

Di Banyuwangi ada dua desa yang memiliki tradisi ini, namun satunya dikemas tanpa mengubah ritual adat aslinya. Melalui adat kebo-keboan ini, berdampak kepada ekonomi masyarakat menjadi tumbuh serta semangatnya, katanya.

Acara tradisi Kebo-keboan yang digelar setiap bulan Suro penanggalan Jawa berlangsung meriah, dan acara ini selalu dinanti oleh masyarakat sebagai tontonan wajib, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, sekaligus merupakan doa, agar proses tanam di tahun depan dapat menghasilkan panen melimpah, ujar Ketua Panitia Indra Gunawan Minggu, (23/9/2018), yang dikutip dari laman instagram #kebokeboan.

Dahulu acara ini diadakan hanya sebatas kegiatan ritual biasa, namun dengan dukungan pemerintah dalam rangka menarik wisatawan datang, acara ini dibuat lebih menarik, ujarnya.     (Yanis)

Berita Terkait