Bantu Pembiayaan Calon Pekerja Migran, BLK PMI Jalin Kerja Sama dengan BJB



Bandung,Beritainspiratif.com - Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLK PMI) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) prov. Jawa Barat, kembali menggelar pelatihan calon Pekerja Migran Indonesia berbasis penempatan.

Pelatihan berlangsung 21 hari pada tanggal 2 sampai 22 Oktober 2019 di Gedung BLK PMI Jalan Soekarno Hatta Bandung, dengan jumlah peserta 20 orang yang berasal dari 8 kabupaten/Kota se Jawa Barat.

"Ini merupakan pelatihan angkatan kelima untuk jabatan manufaktur dengan negara tujuan Jepang," kata Kepala BLK PMI Disnakertrans Jabar Teguh Kashbudi usai pembukaan pelatihan
di gedung BLKPMI, jalan Soekarno Hatta kota Bandung, Jum'at (4/10/2019).

Menurut Teguh, setelah lulus pelatihan para calon pekerja migran, akan diberangkatkan ke Jepang secara bertahap hingga ahir tahun 2019.

"Rencananya lulus dari pelatihan, para calon tenaga pekerja migran akan diberangkatkan secara bertahap sampai ahir tahun ini," katanya.

Guna membantu pembiayaan para calon Pekerja Migran tersebut, lanjut Teguh BLK PMI Disnakertrans Jabar menjalin kerjasama dengan Bank BJB melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat) khusus TKI.

"Sudah disepakati MOU antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar dengan Bank BJB. Sekarang kita lebih konkritkan lagi kerja samanya, dimana BJB akan memberikan bantuan pembiayaan kepada tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri," ujarnya.

Menyinggung besaran KUR yang diberikan kepada calon pekerja migran, dikarannya berbeda-beda, tergantung pada negara penempatan dan jenis jabatan.

Seperti untuk nurse, memerlukan pelatihan yang cukup lama sehingga biayanya cukup besar, beda dengan babysitter atau manufaktur. Manufaktur Jepang dengan manufaktur Singapur berbeda juga lama pelatihannya.

"KUR ini terutama diberikan untuk kebutuhan pelatihan, kebutuhan administrasi dsb yang menjadi beban calon pekerja migran. Besarannya berbeda-beda," ucap Teguh.

Dijelaskan Teguh, KUR diberikan setelah calon pekerja migran dilatih dan dipastikan bekerja ke luar negeri.

"Jadi setelah para calon Pekerja Migran Indonesia dilatih dan siap bekerja ke luar negeri, mereka akan mendapatkan bantuan pembiayaan dari KUR," terangnya.

Sementara untuk mendapat bantuan pembiayaan, peserta pelatihan wajib memiliki rekening BJB. Selain itu, setiap pembayaran honor ataupun yang lainnya dilakukan secara noncash, melalui rekening bank milik Pemprov Jabar tersebut.

"Program ini juga menjadi bagian dari upaya kita dalam mengantisipasi percaloan pekerja migran," ujarnya.

Selain pembiayaan, para calon pekerja migran juga mendapat kelengkapan dokumen seperti paspor, visa kerja, surat perjanjian kontrak kerja, dan dokumen lainnya.

Ia menambahkan agar KUR tepat sasaran pihaknya memastikan, bahwa stakeholder pekerja migran terdaftar di Disnakertrans dan telah berbadan hukum. Hal itu merupakan salah satu syarat, untuk penyaluran program KUR bagi pekerja migran.

"Lembaga-lembaga yang menyalurkan para pekerja migran ini, sudah terdaftar dan berbadan hukum. Namun pengawasan tetap terus kita lakukan, sehingga tetap berjalan dan tepat sasaran," pungkasnya. (Ida)

Berita Terkait