Atasi Sampah DAS Citarum, Insinerator Akan Disebar di 50 Titik



Bandung, Beritainspiratif.com - Pemprov Jawa Barat akan menyebar insinerator di 50 titik sekitar DAS Citarum tahun depan.

Insinerator merupakan alat pembakar sampah, yang dioperasikan menggunakan teknologi pembakaran dengan suhu tertentu. Alat ini bisa membakar sampah sampai habis.

"Anggaran sudah disiapkan. Mudah-mudahan (insinerator) harganya lebih murah," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada rapat koordinasi (rakor) terkait implementasi penanganan Sungai Citarum yang dihadiri Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan di Saung Citarum Harum Sektor 8 di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (5/12/18).

“Insinerator ini bukan untuk permanen. Pada saat kultur (masyarakat)-nya sudah terbentuk, fasilitas (insinerator) ini tidak diperlukan lagi. Ini bukan fasilitas permanen,” lanjutnya.

Sehubungan dengan hal itu, Gubernur selaku Dansatgas Citarum, menginstruksikan seluruh Dansektor mencari lahan, untuk menempatkan insinerator tersebut. Namun, lahan yang dimaksud adalah lahan milik BBWS bukan lahan milik masyarakat.

Emil sapaan akrab Ridwan Kamil mengungkapkan, salah satu kendala yang dihadapi dalam penanganan DAS Citarum adalah tidak tersedianya lahan untuk tempat penampungan sampah.

Penempatan insinerator di 50 titik, menjadi solusi penanganan sampah Citarum.

Selain insenerator, ujar Emil, pihaknya juga akan menyediakan minimal sepuluh ekskavator untuk mendukung pengerukan dan pembersihan sampah di Citarum.

Pemda Provinsi Jawa Barat mengajukan anggaran Rp 600-an Miliar kepada Pemerintah Pusat untuk penanganan Citarum.

Sementara Pemprov. Jawa Barat menyediakan anggaran sekitar Rp 100-an Miliar.

Emil menilai anggaran tersebut masih kurang, karena untuk menangani Citarum butuh anggaran hingga triliunan rupiah.

“Tahun 2019 kita mengajukan anggaran sekitar Rp 600-an Miliar untuk membeli ekskavator, penampungan sampah, dan pembebasan lahan untuk danau retensi.

Karena masalahnya ada sedimen, sampah, dan banjir, tiga-tiganya dapat anggaran,” jelas Emil ditemui usai rakor.

Sementara itu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, berkomitmen untuk mem-back up penanganan Citarum ini secara penuh, termasuk dukungan pendanaan dari pemerintah pusat.

"Saya akan back up habis-habisan dan pendanaan itu menjadi kunci," ujar Luhut.

“Kemarin pendanaannya belum terintegrasi, sekarang masuk Pak Ridwan (Gubernur Jabar) sudah terintegrasi dan dana itu kita harapkan turun akhir Januari atau Februari (2019) untuk selesaikan semua program,” tambahnya.

Luhut mengatakan Pemerintah Pusat menganggarkan Rp 640 Miliar untuk Citarum. Anggaran akan disalurkan ke Satgas Citarum.

“Tahun ini (2019) Rp 640 Miliar untuk nanti dikelola oleh Dansatgas (Citarum),” katanya.

(Ida)

Berita Terkait