APD yang Baik! Harus Memenuhi Kriteria Ini



Jakarta, Beritainspiratif.com - Virus Corona penyebab COVID-19 sangat mudah menular. Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri (APD) perlu dilakukan guna mengendalikan dan mencegah infeksi virus Corona. APD sangat penting digunakan oleh orang yang sering bertemu pasien COVID-19, misalnya tenaga medis di rumah sakit.

Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat perlengkapan yang berfungsi untuk melindungi penggunanya dari bahaya atau gangguan kesehatan tertentu, misalnya infeksi virus atau bakteri. Bila digunakan dengan benar, APD mampu menghalangi masuknya virus atau bakteri ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, mata, atau kulit.

Salah satu kelompok yang paling berisiko terkena penyakit infeksi, termasuk COVID-19, adalah petugas medis, baik dokter, perawat, maupun petugas medis lain yang sering kontak dengan pasien COVID-19.

Oleh karena itu, para tenaga medis yang sering kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan APD sesuai standar agar mereka terlindungi dari infeksi Virus Corona

Ketahui Berbagai Jenis Alat Pelindung Diri (APD)

Pemilihan APD untuk mencegah infeksi virus Corona tidak bisa dilakukan sembarangan. APD yang ideal untuk mencegah dan melindungi tubuh dari paparan virus Corona memiliki kriteria tertentu, yakni:

  • Mampu melindungi tubuh dari percikan dahak yang mengandung virus Corona
  • Tidak mudah rusak
  • Ringan dan tidak membatasi gerak atau menimbulkan rasa tidak nyaman
  • Mudah dibersihkan

Berikut ini adalah beberapa jenis APD dikutip dari ALODOKTER yang umumnya digunakan para tenaga medis dalam menangani ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), pasien suspect (terduga positif), maupun sudah terbukti positif Covid-19:

1. Masker

Ada 2 jenis Masker yang umumnya digunakan sebagai APD dalam penanganan pasien COVID-19 atau orang yang dicurigai terinfeksi virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.

Masker bedah merupakan masker penutup wajah yang terdiri dari 3 lapisan bahan yang digunakan sekali pakai. Masker ini dinilai efektif untuk mencegah masuknya virus Corona melalui mulut atau hidung, ketika ada percikan ludah penderita COVID-19 saat ia batuk, bersin, atau bicara.

Masker yang lebih efektif untuk mencegah virus Corona adalah masker N95. Masker ini terbuat dari bahan polyurethane dan polypropylene yang mampu menyaring hampir 95% partikel berukuran kecil. Masker N95 memiliki bentuk yang dapat menutup area mulut dan hidung dengan lebih rapat, bila ukurannya sesuai.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa masker N95 hanya diperuntukkan bagi tenaga medis yang sedang menangani pasien dengan penyakit menular tertentu, termasuk pasien COVID-19.

Untuk mengurangi risiko penularan dan mencegah penularan kepada orang lain, pemerintah menyarankan masyarakat yang bukan tenaga medis untuk menggunakan masker kain.

2. Pelindung mata

Pelindung mata atau google terbuat dari bahan plastik transparan yang berfungsi untuk melindungi mata dari paparan virus yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata. Alat pelindung ini harus pas menutupi area mata, serta tidak mudah berkabut atau mengganggu penglihatan.

3. Pelindung wajah

Sama halnya dengan pelindung mata, pelindung wajah juga terbuat dari bahan plastik jernih dan transparan. Jenis APD ini dapat menutupi seluruh area wajah, mulai dari dahi hingga dagu.

Bersama masker dan pelindung mata, pelindung wajah mampu melindungi area wajah dari percikan air liur atau dahak saat pasien COVID-19 batuk atau bersin.

4. Gaun medis

Gaun medis digunakan untuk melindungi lengan dan area tubuh dari paparan virus selama tenaga medis melakukan prosedur penanganan dan perawatan pasien.

Berdasarkan penggunaannya, terdapat dua jenis gaun medis, yaitu gaun sekali pakai dan gaun yang bisa dipakai ulang. Gaun sekali pakai adalah gaun yang dirancang untuk dibuang setelah satu kali pakai. Jenis gaun ini terbuat dari bahan serat sintetis, seperti polypropylene, poliester, dan polyethylene, yang dikombinasikan dengan plastik.

Sedangkan gaun yang bisa dipakai ulang adalah gaun yang dapat digunakan lagi setelah dicuci atau dibersihkan. Pemakaiannya bisa hingga maksimal 50 kali, selama gaun tidak robek atau rusak. Gaun ini terbuat dari bahan katun atau poliester, atau kombinasi keduanya.

Gaun medis juga perlu dilengkapi dengan celemek atau apron untuk melapisi bagian luar gaun. Apron tersebut umumnya terbuat dari plastik yang tahan terhadap disinfektan.

5. Sarung tangan medis

Sarung tangan medis digunakan untuk melindungi tangan para petugas medis dari cairan tubuh pasien selama merawat pasien COVID-19. Sarung tangan ini idealnya tidak mudah sobek, aman digunakan, dan ukurannya pas di tangan.

Sarung tangan yang sesuai standar penanganan COVID-19 harus terbuat bahan lateks atau karet, polyvynil chloride (PVC), nitrile, dan polyurethane.

6. Penutup kepala

Penutup kepala berfungsi untuk melindungi kepala dan rambut para petugas medis dari percikan air liur atau dahak pasien selama mereka merawat atau memeriksa pasien. Penutup kepala harus terbuat dari bahan yang dapat menahan cairan, tidak mudah robek, dan ukurannya pas di kepala. Jenis APD ini umumnya bersifat sekali pakai.

7. Sepatu pelindung

Sepatu pelindung digunakan untuk melindungi bagian kaki petugas medis dari paparan cairan tubuh pasien COVID-19. Sepatu pelindung umumnya terbuat dari karet atau kain yang tahan air dan harus menutup seluruh kaki hingga betis.

Prosedur Penanganan APD Bekas Pakai

Setelah selesai digunakan, APD sekali pakai maupun yang bisa dipakai ulang harus dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus dan dikemas secara terpisah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan APD bekas pakai:

  • Tidak meletakkan APD bekas pakai secara sembarangan, baik di lantai atau permukaan benda lain, seperti meja, kursi, atau loker.
  • Tidak membongkar kembali APD bekas pakai yang telah dikemas dalam plastik khusus.
  • Tidak mengisi kantong plastik khusus APD bekas pakai terlalu penuh.
  • Bersihkan diri atau mandi setelah menggunakan APD.

Siapa Saja yang Perlu Menggunakan APD?

Penggunaan alat pelindung diri yang telah disebutkan di atas hanya untuk tenaga medis yang merawat dan mengobati pasien terduga atau terkonfirmasi COVID-19, terutama yang berada di rumah sakit.

Selain itu, APD tersebut juga perlu digunakan oleh petugas kebersihan yang membersihkan ruang perawatan dan ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit.

Bagi masyarakat yang bukan tenaga medis atau petugas kebersihan di rumah sakit, APD yang disarankan untuk digunakan hanyalah masker kain dan sarung tangan. APD tersebut juga digunakan hanya untuk orang yang merawat orang yang sakit di rumah. Saat bepergian ke luar rumah, APD yang perlu dipakai hanyalah masker kain.

Selain mengenakan masker kain, untuk melindungi diri dari Covid-19, Anda juga perlu menerapkan physical distancing, mencuci tangan secara rutin, serta menjaga daya tahan tubuh tetap kuat.

Untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan Anda terinfeksi virus ini, Anda bisa menggunakan fitur cek risiko virus corona yang disediakan gratis oleh ALODOKTER. (*)

Berita Terkait