Antisipasi Kebakaran Hutan Pada Musim Kemarau, Dishut Jabar Lakukan Ini



Bandung,Beritainspiratif.com - Dinas Kehutanan prov. Jawa Barat mewaspadai terjadinya kebakaran hutan pada musim kemarau tahun ini.

Kepala Dinas Kehutanan prov. Jawa Barat Ir.H.Epi Kustiawan mengatakan pihaknya melakukan antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan, karena kebakaran bisa saja terjadi pada musim kemarau panjang tahun ini.

"Kami sudah mengirimkan surat edaran kepada para pengelola kawasan hutan (BKSDA, Perhutani dan Taman Nasional), untuk meningkatkan patroli dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat di sekitar hutan, karena akan berimplikasi terhadap kejadian kebakaran hutan," ujar Epi kepada Beritainspiratif.com, Sabtu (6/7/2019).

Disamping itu, lanjut Epi mengaktifkan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) serta menyelenggarakan pelatihan peningkatan keterampilan pengendalian kebakaran hutan dan melakukan pemantauan melalui satelit Sipongi.

"Sipongi adalah aplikasi pendeteksi dini kebakaran hutan, yang diluncurkan Kementerian Lungkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan melakukan pemantauan melalui Sipongi, kami bisa mendeteksi dini potensi kebakaran hutan di Jawa Barat," katanya.

Menurut Epi, lokasi rawan kebakaran hutan tersebar di sejumlah wilayah dalam kawasan konservasi dan kawasan Perum Perhutani.

Lokasi rawan kebakaran tersebut berada di TN. Ciremai Kuningan - Majalengka, Suaka Margasatwa Cikepuh Sukabumi, Cagar Alam Cibanteng Sukabumi, TWA Papandayan Garut dan Taman Buru Masigit Kareumbi Sumedang. Sedang dalam kawasan Perhutani, berada di KPH Sumedang, Indramayu, Majalengka, Purwakarta, Kuningan dan KPH Sukabumi.

Ia menambahkan, pada tahun 2018 luas kawasan hutan yang terbakar mencapai 2.333 hektar lebih.

"Kebakaran hutan terluas melanda Taman Nasional Gunung Ciremai 1.260 ha, menyusul kawasan Perhutani 594 ha dan kawasan BBKSDA 469 ha, sedang terkecil dalam kawasan TN Gunung Halimun Salak hanya 8,75 ha," pungkas Epi. (Ida)

Berita Terkait