Angkat Tema 'Kearifan Lokal Solusi Global' Konvensi Nasional Humas 2019 Resmi Dibuka di Yogyakarta



Yogyakarta, Beritainspiratif.com – Ketua BPP Perhumas Indonesia Agung Laksamana membuka gelaran tahunan Konvensi Nasional Humas (KNH) 2019 dengan tema ‘Kearifan Lokal Solusi Global’ yang berlangsung di Hotel Sahid, Yogyakarta, Senin, (15/12/2019).

Dalam sambutan pembukaannya Agung Laksamana menyampaikan bahwa Praktisi humas Indonesia memiliki peran yang sangat vital dalam mensosialisasikan kelebihan yang dimiliki Indonesia kepada dunia. Untuk itu, para Humas dituntut untuk memiliki kemampuan yang unggul pula.

"Seorang Humas tidak cukup hanya pintar saja, tapi juga dituntut lebih memahami kearifan budaya lokal sebagai solusi kreatif dalam menghadapi era globalisasi dan disrupsi saat ini," kata Agung.

Untuk itu, para praktisi Humas harus mau terus belajar dan menggali kedalaman budaya Indonesia yang begitu kaya.

"Kita bisa melihat bagaimana Korea Selatan sukses membawa budaya mereka ke level dunia, sehingga banyak milenial dunia, termasuk di Indonesia, yang terpengaruh dengan nilai-nilai budaya Korea," ungkapnya.

Karena itulah, KNH 2019 di Yogyakarta ingin menitikberatkan peran fungsi Humas dalam mencari berbagai kearifan dan kekayaan budaya Indonesia yang bisa memberi inspirasi bagi strategi maupun solusi kreatif kehumasan dan komunikasi, tambahnya. 

Acara pembukaan Konvensi Nasional Humas 2019 berlangsung meriah dengan peserta yang berasal dari BPC Perhumas berbagai daerah dan perwakilan lainnya, mencapai  600 orang  dengan mengenakan pakaian daerahnya masing-masing.  

"Ini merupakan simbol bahwa meski Humas Indonesia berasal dari berbagai daerah dan latar belakang kebudayaan, namun tetap punya semangat yang sama yakni mendukung misi nasional, SDM Unggul, Indonesia Maju," jelas Agung.

Sementara itu Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Kominfo, Prof. Dr Widodo Muktiyo yang tampil sebagai Keynote speaker memaparkan beratnya peran humas di era disrupsi seperti sekarang.

"Kalau dulu Humas hanya dituntut kemampuannya menghadapi media konvensional, namun sekarang juga harus siap menghadapi media sosial yang memiliki pengaruh kuat di persepsi publik," jelasnya.

Peserta dari BPC Perhumas Jabar, Bandung.

Yanis

Berita Terkait