Majalengka – Ketua Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Majalengka, Hj Upik Ropiqoh, mengutuk keras aksi teror beruntun di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, tiga gereja di Surabaya, Rusun Sidoarjo dan Mapoltabes Surabaya.

“Itu aksi kekerasan yang sungguh tidak berperikemanusiaan,” katanya dalam pidato sambutan pada perayaan hari lahir Fatayat NU ke-68 di Lapangan Sepak Bola Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, yang dihadiri ribuan orang jamaah, Senin siang (14/5).

Peringatan hari lahir Fatayat itu menjadi istimewa karena diisi dengan ceramah mubalighoh kondang Mamah Dedeh.

Ia menjadi daya tarik sehingga ribuan jamaah dari berbagai pelosok Majalengka hadir.

Upik Ropiqoh menegaskan, meski telah berulang kali terjadi aksi teror semua pihak hendaknya tak gentar untuk melawannya.

“Kita semua sepakat untuk mengatakan tidak pernah takut dengan teror – teror mereka. Kita lawan terorisme,” katanya.

Upik juga mengutip pernyataan Syeikh Ali Jum’ah bahwa terorisme bukan lahir dari agama. “ Ia hanya produk dari akal yang tak sehat, hati yang keras dan jiwa yang sombong,” ujar ibu tiga anak itu.

Karenanya, Upik minta seluruh lapisan masyarakat tak terprovokasi oleh ulah para teroris.

“Tetap tenang, jangan terprovokasi oleh aksi ini. Jaga terus kerukunan, tebarkan kasih sayang. Peluk keluarga dan anak – anak, ajarkan kepada mereka nilai – nilai cinta dan kasih sayang,” katanya.

Sementara itu Mamah Dedeh memberi kesempatan jamaah yang hadir untuk bertanya seperti yang ia lakukan ketika berceramah di televisi. Jawaban Mamah Dedeh yang lugas dan diselingi lelucon, membuat jamaah berkali –kali tertawa terpingkal–pingkal.

(Yones)