Jakarta, Beritainspiratif.com - Mendikbud Muhadjir Effendy mengingatkan agar para Kepala Sekolah mendorong branding SMK masing-masing.

Seorang kepala sekolah harus mampu menemukan dan mendorong keunggulan komparatif sekolahnya.

Jangan sampai ada SMK yang berdekatan tapi sama.

"Studi banding itu jangan cuma meniru saja. Harus bisa membuat yang lebih baik, yang belum ada," kata Muhadjir.

Mendatang kepala sekolah yang berprestasi akan diberikan kesempatan untuk menempuh studi non gelar ke berbagai negara melalui mekanisme pembiayaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Sudah ada lampu hijau dari Bapak Presiden agar LPDP dapat digunakan untuk pengembangan kompetensi guru dan kepala sekolah non gelar," ungkap Mendikbud.

Muhadjir juga menyinggung saat ini untuk memenuhi kebutuhan guru kejuruan yang produktif, Kemendikbud mendorong program keahlian ganda dan program magang guru kejuruan baik di dalam maupun luar negeri.

"Ke depan SMK dibolehkan mengangkat praktisi senior yang ahli (senior expert) untuk mengajar atau membimbing praktik. Keterampilan didaktik metodik, pedagogik, dapat diberikan di P4TK," kata Mendikbud.

Dirjen Dikdasmen mengungkapkan saat ini pembahasan mengenai rekognisi para senior expert agar dapat menjadi pendidik kejuruan telah dilakukan bersama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Diharapkan dalam waktu dekat sudah dapat diimplementasikan untuk membantu mengatasi kekurangan guru produktif di SMK.

Pada program Revitalisasi SMK, Kemendikbud juga melakukan sinergi antar unit pelaksana teknis (UPT) yang terdiri dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Biotrop.

Sinergi terus dilakukan untuk memberikan pendampingan kepada 219 SMK sesuai dengan bidang keahlian yang direvitalisasi. Terdapat 33 SMK Bidang Agribisnis dan Agroteknologi, 25 SMK Bidang Kemaritiman, 47 SMK Bidang Pariwisata, 29 SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif, dan 85 SMK Bidang Pendukung Prioritas Pembangunan. (Yones)