Majalengka, Beritainspiratif.com – Seorang pria bertelanjang dada mengejar mobil yang ditumpangi calon Bupati Majalengka, Maman Imanulhaq. Ia mengketok – ketok kaca jendela mobil calon bupati nomor urut 1 itu. Berandalan ingin mencederai Maman Imanulhaq ?

Tenang dulu. Ketika mobil berhenti, dan kaca jendela dibuka, pria paruh baya itu mengulurkan tangan, minta bersalaman dengan Maman Imanulhaq. Ia juga mendoakan Kang Maman, sapaan akrab mantan anggota DPR RI itu, dilebarkan jalan menuju kemenangan Pilkada Majalengka 2018.

Kejadian di jalan sempit menuju Blok Jumat, Desa Cibolerang, Kecamatan Jatiwangi, Jumat( 13/4) itu sempat membuat sopir Kang Maman, Opik, sedikit cemas.

“ Saya takut ada apa –apa. Eh ternyata orang itu penggemar fanatik Kyai Maman,” katanya.

Hari itu Kang Maman memang berkampanye di ‘rumahnya’ sendiri di Kecamatan Jatiwawi. Selain menyapa warga di Blok Jumat , Desa Cibolerang, ia juga bertatap muka dengan warga Dusun Babakan, masih di Desa Cibolerang.

Opik mengaku dirinya sempat sedikit tegang mengetahui seseorang mengejar mobil yang disopirinya. “Tapi feeling saya mengatakan tak akan terjadi sesuatu yang buruk. Eh benar juga ,orang itu malah mendoakan Pak Kyai menjadi bupati,” katanya.

Sebagai sopir pribadi Kang Maman, Opik bisa disebut saksi mata atas berbagai peristiwa menarik, lucu atau bahkan yang ‘gawat’ sekalipun, yang dialami calon bupati Majalengka termuda itu.

Masih segar dalam ingatan Opik, sekitar satu setengah bulan lalu, mobil Kang Maman dibuntuti beberapa orang pengendara sepeda motor, ketika melintas di terminal Maja, Kecamatan Maja. Mereka melambaikan tangan, kode supaya mobil diberhentikan.

“Saat mobil saya hentikan. Rupanya mereka para tukang ojek yang ingin mendukung Pak Kyai menjadi bupati,” ujar Pak Ompong, panggilan akrab Opik.

Pak Ompong juga tahu persis bagaimana riuhnya kaum perempuan, ibu – ibu, jika Kang Maman blusukan ke pasar tradisional. Mereka berebut bersalaman atau minta foto bersama.

“Ada juga ibu –ibu menyodorkan bayi yang digendongnya untuk disentuh Pak Kyai,” ujarnya.

Bukan hanya di pasar. Fenomena antre foto bersama Kang Maman juga terjadi di tempat – tempat pengasuh Pondok Pesanten Al -Mizan , Jatiwangi, itu berkampanye.

“Beberapa hari lalu, di Desa Sinargalih, Kemacatan Lemahsugih, selesai kampanye pas Pak Kyai mau pulang, ehh banyak sekali ibu –ibu yang minta foto bersama dan bersalaman,” ujar Pak Ompong.

Bukan hanya ibu –ibu, anak – anak muda, generasi jaman now, juga ‘demam’ Kang Maman. Pak Ompong bercerita, ketika mengunjungi markas pendukung klub Sepak Bola, Persib, di Desa Bantarrejeg, Kecamatan Bantarrejeg, beberapa waktu lalu, Kang Maman menjadi idola. Ia dikalungi slayer persib, diajak joget bareng . Dan, ini yang heboh, mereka beramai – ramai, berkali – kali, foto bersama Kang Maman.

Bagi Pak Ompong, dari berbagai kejadian ‘menarik’ yang dialami Kang Maman, peristiwa di Blok Jumat, Desa Cebolerang , Jumat lalulah yang paling berkesan.

“Itu mengingatkan pada apa yang terjadi pada Pak Jokowi,” katanya.

Yang dimaksud Pak Ompong yakni ketika Jokowi dikejar orang tak berbaju saat touring, mengendari motor gede, di Sukabumi, Minggu (8/4) lalu.

Keikutsertan Kang Maman dalam Pilkada Majalengka 2018 memang memunculkan fenomena menarik. Ia menjadi selibritis, yang kehadiranya ditunggu – tunggu banyak orang. Sampai – sampai ada orang yang mengejar mobilnya, untuk sekadar bisa bersalaman dengannya.

“Kok bisa ya. Pak Jokowi dan Kyai Maman sama – sama dikejar orang yang nggak pakai baju,” ujar Pak Ompong sambil terkekeh. (Yones)