Majalengka, Beritainspiratif.com – Ketua Lembaga Dakwah PBNU, Maman Imanulhaq, prihatin atas terjadinya ‘tragedi’ minuman keras (miras) oplosan yang merenggut puluhan jiwa warga Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ia mendesak aparat kepolisian segera mengusut mulai dari penjual sampai produsen miras mematikan itu.

“Ini saya sebut tragedi karena jumlah korban meninggal cukup banyak. Kasus ini merupakan tamparan bagi kita semua, karena selalu berulang terjadi,” katanya, Selasa malam (10/4).

Jumlah korban miras oplosan di Jawa Barat dan DKI Jakarta terus bertambah. Sampai Selasa sore korban tewas sudah mencapai 82 orang, dengan rincian 51 orang di Jawa Barat dan sisanya di DKI Jakarta .

Maman Imanulhaq mendesak aparat kepolisian mengusut mulai dari pengedar sampai produsen miras oplosan yang dikonsumsi para korban.

“Miras oplosan itu barang ilegal yang mematikan. Seharusnya tak bisa diperdagangkan. Mengapa ini bisa dengan mudah didapat dan akhirnya menewaskan banyak orang,” ujar mantan anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI itu.

Kang Maman, sapaan akrab Maman Imanulhaq, menduga miras oplosan bisa beredar lantaran lemahnya pengawasan.

Kang Maman mengajak semua pihak memetik pelajaran dari tragedi miras ini sehingga ke depan tak terulang kasus serupa. Menurut dia, mulai dari orang tua, guru, tokoh masyarakat, pemuka agama sampai para kyai harus ambil bagian dalam ‘membina’ anak – anak muda di lingkungan terdekat.

“Sehingga mereka tak bersentuhan dengan miras dan narkoba,” kata pengasuh Pondok Pesantren Al - Mizan, Jatiwangi, Majalengka itu.

(Yones)