Sukabumi,  Beritainspiratif.com-Calon Wakil Gubernur Jabar nomor urut 2, Anton Charliyan melepas peserta longmarch Mahasiswa Aktivis 98 dari Bojongkokosan Sukabumi menuju Istana Merdeka Jakarta,  Kamis (5/4).

Longmarch bertujuan memberikan  semangat perjuangan Kepada Presiden RI, Joko Widodo agar kembali maju menjadi presiden untuk periode ke-2.

Usai dari istana kepresidenan longmarch akan dilanjutkan ke kediaman Megawati Soekarnoputri sekaligus menyampaikan terimakasihnya karena telah memilih Pasangan Hasanah untuk maju pada Pilgub Jawa  Barat.

Longmarch merupakan  bagian dari agenda pertemuan dan konsolidasi Aktivisi 98 dan Aktivis Pro Demokrasi yang diikuti pemuda, santri, serta mahasiswa yang digelar  2-5 April 2018.

Selain itu merupakan  napak tilas perjuangan Bung Karno dan para ulama dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan.

Kang Anton bercerita pada zaman penjajahan dulu antar warga hanya bisa saling bisik  kata merdeka sekedar memberikan sikap semangatnya.

“Namun saat ini kita bisa  leluasa dan bebas meneriakkan kata merdeka, bahkan bisa lebih lantang. Untuk itu mari kita isi kemerdekaan ini dengan baik dan penuh semangat juang,” ujar Kang Anton.

Anton menambahkan, Indonesia adalah bangsa yang merdeka, sehingga dalam merebut kemerdekaan harus rela berkorban, meskipun dibayar dengan darah dan nyawa.

“Kemerdekaan  kita bukan pemberian negara lain, tetapi hasil jerih payah diganti dengan darah dan nyawa, oleh karena itu kita mulai berjuang di  titik nol dari Bojongkokosan untuk Jawa Barat yang lebih baik,” tegas Anton.

Bojongkokosan bukti sejarah Republik Indonesia dalam sebuah sejarah pertempuran antara para pejuang melawan penjajah Belanda.

“Banyak para pejuang kita yang gugur dalam pertempuran Bojongkokosan. Pertempuran Bojong Kokosan adalah pertempuran yang terjadi ketika konvoi tentara Inggris (Sekutu) yang hendak memperkuat pasukannya di Bandung disergap para pejuang Indonesia di Bojong Kokosan. Pertempuran Bojong Kokosan sebagai bukti perlawanan rakyat Sukabumi terhadap Sekutu,” paparnya.

Pertempuran Bojong Kokosan, dinilainya sebagai perlawanan Rakyat Sukabumi terhadap Sekutu. Karena pertempuran Bojong Kokosan merupakan pertempuran hebat TKR bersama rakyat Sukabumi melawan sekutu.

Bojong Kokosan sendiri adalah sebuah nama desa di Kecamatan Parung Kuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum dimekarkan, Desa Bojong kokosan merupakan bagian dari wilayah Desa Kompa.

Karena pertumbuhan penduduk yang kian meningkat, maka desa Kompa dimekarkan menjadi dua desa, yaitu desa Kompa dan desa Bojong Kokosan.

Dalam catatan sejarah, Desa Bojong Kokosan merupakan tempat terjadinya peristiwa Perang Konvoi atau lebih dikenal dengan Pertempuran Bojong Kokosan melawan tentara Inggris dan NICA pada tahun 1945 sampai 1946.

Peristiwa di Bojong Kokosan merupakansalah satu faktor penyebab dari peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946.

Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional, daerah jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur. (Dudy)