Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Mahasiswa dengan karakter sebagai agent of change, social control, moral force, dan iron stock sangat potensial untuk ikut serta mendorong optimalisasi implementasi keterbukaan informasi publik di Indonesia yang selama ini dinilai banyak pihak cenderung lamban.

Demikian disampaikan Ketua Komisi Informasi Jawa Barat, Ijang Faisal dalam Kuliah Umum yang bertajuk, “Mahasiswa dalam Spirit Islami Menjawab Tantangan Pandemi dan Globalisasi Informasi” di Kampus STAI Yapata Al-Jawami Cileunyi Bandung, Sabtu (2/10/2021).

Dengan keempat karakter tersebut, ditambah memiliki ciri khas yang kreatif, tajam dalam mencermati masalah dengan pemahaman dan pemikiran yang kritis sebagai bagian dari generasi milinial yang intelektual, Ijang yakin, mahasiswa dapat mempercepat proses pencapaian tujuan keterbukaan informasi publik menuju open government dan good governance.

Oleh karena itu, Komisi Informasi Jawa Barat selalu membuka diri atas peran mahasiswa untuk mendapatkan literasi sekaligus memberikan literasi keterbukaan informasi.

“Insya Allah tahun depan kami menggagas membuka program berkesinambungan dengan pihak perguruan tinggi untuk memberikan literasi kepada mahasiswa sekaligus mahasiswa pun menjadi duta literasi keterbukaan informasi publik di Jawa Barat,” tambah Ijang Faisal yang membawakan judul kuliah umum, 'Peran Mahasiswa dalam Keterbukaan Informasi Publik'.

Baca Juga: Aplikasi Pedulilindungi Akan Diterapkan di Pasar Tradisional Kota Bandung

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua STAI Yapata Al-Jawami Dr. K.H. Deding Ishak Ibnu Sudja, S.H.,M.M. dalam sambutannya melalui zoom meeting dari New York, Amerika Serikat juga memberikan dorongan kepada semua mahasiswa STAI Yapata Al-Jawami untuk ikut berperan dalam setiap kesempatan perbaikan kehidupan bangsa dan negara, termasuk dalam hal mendorong keterbukaan informasi publik.

“Jadilah, Khoirunnas Anfauhum Linnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Nah mahasiswa STAI Yapata Al-Jawami pun selain rajin kuliah harus juga memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambah Deding Ishak dalam acara Pengenalan Lingkungan Akademik Kampus untuk mahasiswa baru tersebut.

Oleh karena itu, menurut Deding, muatan kurikulum yang menjadi bahan pengajaran bagi mahasiswa STAI Yapata Al-Jawami tidak hanya untuk pengembangan pada tingkat kognitif, tetapi juga afektif dan konatif atau motorik dengan memberikan pembobotan pada tingkat aplikatif. Mahasiswa tidak hanya menghabiskan waktu di meja kuliah, tetapi juga mengaplikasikan keilmuwan melalui pengabdian pada masyarakat, sehingga ketika mereka sudah lulus dapat langsung beradaftasi dengan lingkungan masyarakat.

“Bahkan mereka juga tidak hanya diajari ilmu duniawi (sains), tetapi juga ilmu syar’i yang bersumber dari kitabullah (Qur’an) dan hadist-hadist Rasulullah Muhammad Saw, sehingga siap menjadi pribadi yang paham ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta menjadi mahluk beriman dan bertakwa (imtak) kepada Allah Awt. Karena pada era ini, manusia seperti itulah yang sangat diperlukan dan akan menuntun diri dan lingkungannya pada keselamatan dunia dan akhirat,” pungkas Deding Ishak. *

(Yanis)

Baca Juga:

Buruan Ajukan, Kemenag Beri Bantuan Pesantren Hingga 4 Oktober 2021Sertu Kowad Anny Pandini, Raih Emas Judo 4 Kali Berturut Turut di Ajang PON

Pemerintah Luncurkan Meterai Elektronik Rp10.000

Aturan Baru Kemenkes, Penyintas Covid-19 Bisa Divaksin Setelah 1 Bulan Sembuh

Di Desain Ridwan Kamil, Alun-alun Kabupaten Sorong Diresmikan

Ratusan Prajurit TNI 'Asli Papua' Sambut Kirab Api PON XX di Merauke