Bandung, Beritainspiratif.com - Dalam dua hari terahir, jumlah pasien Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) tidak menunjukkan penambahan.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, sejak kemarin hingga hari ini (11/5), jumlah pasien Covid-19 madih tetap di angka 1.437 orang.

Sementara jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan dinyatakan sembuh, terus menunjukkan peningkatan.

"Sampai hari ini jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 202 orang, sedangkan pasien yang meninggal 95 orang," kata Daud dalam konferensi pers di gedung Sate kota Bandung, Senin
(11/5/2020).

Daud mengatakan, jumlah pasien yang masih dalam pengawasan (PDP), sebanyak 2.526 dari total 6.861 orang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) 7.605 orang dari total 43.827 orang.

Daud menuturkan, dengan ditemukannya salah seorang karyawan pabrik di kota Bandung yang terkonfirmasi positif Covid-19, pihaknya terus melakukan pengecekan ke beberapa pabrik untuk menjamin pabrik tersebut steril.

"Kita menghimbau pabrik untuk mengadakan rapid test bagi seluruh karyawannya, karena seperti diketahui lebih dari seribu pabrik di Jabar mendapat ijin operasional dari Menteri Perindustrian untuk tetap beroperasi selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabar," ujarnya.

Daud mengingatkan rapid test bagi karyawan pabrik harus dilakukan oleh industri itu sendiri bukan oleh pemerintah.

"Rapid test oleh Pemprov Jabar diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, OPD dan masyarakat yang berpotensi menularkan virus tersebut. Jadi sudah ada grup targetnya," ucap Daud.

Sementara terkait dengan penularan virus Corona melalui cluster, disebutkan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Berli Hamdani, hingga kini tidak ditemukan cluster baru.

"Cluster yang ada, semuanya sudah kita identifikasi," ujarnya.

Berli mengungkapkan penularan covid-19 yang terjadi saat ini, berupa imported case atau penularan dari luar Jabar yang masuk ke Jabar.

Ia berharap tidak ditemukan lagi kasus impor Corona dari luar Jabar ke Jabar.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Jabar telah berkoordinasi dengan Dinkes Banten dan Dinkes DKI Jakarta, terkait dengan protokol kesehatan.

"Kita sepakat akan meningkatkan pengendalian pemudik, mulai dari daerah asal mudik yaitu Jakarta dan sekitarnya termasuk Bodebek untuk Jawa Barat," tandasnya.

(Ida)