Bandung, Beritainspiratif.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, partisipasi masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan Sensus Penduduk (SP) 2020.

Kunci keberhasilan lainnya adalah dukungan penuh dari dinas/instansi /OPD, badan/lembaga/institusi, organisasi, serta seluruh pihak lain.

Hal itu dikatakan Setiawan kepada wartawan usai menghadiri Rapat Koordinasi Pelaksanaan Sensus Penduduk Online di Hotel Aston, Kota Bandung, Rabu (19/2/2020).

Menurut Setiawan sensus penduduk dalam jaringan atau online yang baru pertama kalu dilakukan di Indonesia, akan memudahkan pekerjaan pendataan dan mengindari hal-hal seperti kesalahan dalam input data serta pengulangan saat proses pendataan.

"Sistem online ini adalah salah satu sistem yang memudahkan, efisiensi dalam segala sumber daya," kata Setiawan.

Lebih lanjut dikatakan Setiawan, guna menyukseskan penyelenggaraan SP 2020 Online, BPS Jabar bersama elemen terkait perlu melakukan edukasi kepada masyarakat, terkait bagaimana cara mengelola data kependudukan yang perlu dilakukan secara digital.

"Berikutnya adalah budaya, karena saat ini mau tidak mau kita sedang memasuki era Industri 4.0, di dunia manapun digitalisasi ini menjadi suatu keharusan. Jadi ini merupakan kesempatan, saat kita bicara masalah sensus penduduk 2020 dengan cara online, maka mau tidak mau kita juga mengedukasi seluruh elemen masyarakat dalam penggunaan digitalisasi," tuturnya.

Menurut Kepala BPS Provinsi Jabar Dody Herlando, sensus penduduk secara online merupakan tahap pertama dalam pencacahan lengkap di 2020.

Dalam tahap ini, akan ada 21 pertanyaan dasar seperti nama lengkap, alamat, pekerjaan, pendidikan dan perumahan.

"Tahap kedua adalah pencacahan sampel yang akan dilakukan di tahun 2021 dengan mengajukan 82 pertanyaan yang lebih detil, mencakup keterangan individu, migrasi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perumahan, fertilitas dan mortalitas," katanya.

Dengan memperhatikan mobilitas penduduk yang tinggi, ketersediaan data registrasi, dan kemajuan teknologi, lanjut Dody, maka dalam pelaksanaan SP 2020 terdapat dua perubahan mendasar.

Pertama, menggunakan metode kombinasi dengan cara menggunakan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebagai data dasar/ prelist menuju Satu Data Kependudukan.

Kedua adalah pengumpulan data akan dilakukan dengan tiga moda pengumpulan data.

SP 2020 Online dimulai pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Masyarakat bisa mengisi data dengan mengakses situsweb sensus.bps.go.id.

Masyarakat yang belum mengikuti SP Online, akan didatangi petugas yang akan melakukan SP Wawancara pada 1 hingga 31 Juli 2020.

Sementara tahap kedua yakni pencacahan sampel berlangsung pada Juli 2021.

(Ida)