Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggenjot beragam sarana transportasi di dalam negeri. Dengan tujuan, selain melakukan pengembangan terhadap transportasi massal, diharapkan juga supaya warga semakin mudah bepergian.

Untuk itu Pemkot Bandung melakukan kajian terhadap bantuan angkutan massal dari World Bank (WB) dengan usulan kegiatan berupa pembangunan Light Rail Transit (LRT).

"Jadi dari WB itu ada satu program termasuk dari Pemerintah pusat untuk pengembangan transportasi massal di Kota Bandung. Dari 6 kota metropolitan yang ada di Indonesia, mudah-mudahan Bandung menjadi kota pertama untuk pengembangan transportasi massal yang dibantu oleh WB," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai menerima kunjungan dari World Bank di Balai Kota Bandung, Rabu (15/1/2020).

Pihaknya juga meminta pembangunan transportasi massal berbasis kereta, pasalnya masyarakat cenderung ingin berpindah menggunakan transportasi massal kalau memang  ketepatan waktunya terjamin. Menurutnya, kereta menjadi alat transportasi yang tepat dan ternyata hal tersebut juga tengah direncanakan oleh WB sendiri. 

"Bahkan mereka telah merencanakan dibangunnya LRT itu dari Koridor Timur Barat sama Utara Selatan, jadi Gedebage ke Leuwi Panjang. Mudah-mudahan kita bisa meminta dari Leuwi Panjang - Cimindi atau dari Leuwi Panjang - Cibeurem. Sedangkan yang jalur Utara dari Babakan Siliwangi sampai nyambung ke Leuwi Panjang. Intinya, jalur Utara -Selatan dan Timur - Barat sudah tadi kita sampaikan," jelasnya.

Lebih lanjut Yana  mengatakan, penduduk Kota Bandung pada siang hari berjumlah 3,7 juta jiwa, sementara jika malam hari ada diangka 2,5 juta jiwa.

"Sehingga, potensi 1,5 juta jiwa penduduk luar Kota Bandung yang melakukan aktivitas dan mungkin katakan kalau 23 persen saja bisa menggunakan ini (transportasi massal) tiketnya mudah-mudahan bisa jadi murah," katanya.

Terkait pembangunan rel untuk LTR, pihaknya tengah melakukan kajian, pasalnya yang untuk sekarang Timur dan Barat, kawasan tersebut sudah dilakukan kajian dengan memanfaatkan Jalan Provinsi.

"Dijalan Soekarno Hatta itu untuk posisi tengah jalan saat ini kan tidak terpakai. Selain itu juga tidak perlu dilakukan pembebasan lahan karena itu juga jalan nasional," jelasnya.

Untuk target, Yana mengatakan, tahun ini sudah dalam pengkajian dan tahun depan sudah bisa dimulai pembangunan.

"Katanya pengkajian sudah selesai, tinggal mungkin penganggarannya karena penganggaran itu di bulan Juni harus mulai masuk agar akhir tahun bisa dieksekusi bisa dilaksanakan tahun depan,"ucapnya.

Hanya saja, Yana menyampaikan pembangunan angkutan massal tersebut harus benar-benar terselesaikan dengan baik dan bermanfaat.

"Mereka menyampaikan jangan seperti LRT di Palembang, setelah dibangun tapi karena koridor kurang tepat untuk operasionalnya dibalikan lagi kepada Pemerintah Pusat. Jadi disini pihak WB berharap kajiannya komprehensif mengenai penumpang, ticketing dan lain-lain itu dikaji juga dan kita dilibatkan. Prinsipnya tiket itu semurah mungkin supaya masyarakat lebih tertarik," pungkasnya.

(Mugni)