Bandung, Beritainspiratif.com - Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang terletak di Gedebage masih menjadi polemik dan pembahasan, dan stadion yang berdiri megah tersebut hingga kini tidak kunjung selesai.

Sudah lebih satu tahun stadion GBLA benar-benar terbengkalai karena tidak digunakan untuk kegiatan apapun, termasuk pertandingan sepak bola.

Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana mengatakan, saat ini Pemerintah Kota Bandung belum bisa melakukan perbaikan, lantaran Pemkot masih menunggu serah terima dari pihak pengembang, yaitu Adhikarya.

"Serah terima tahap kedua, dari kontraktor Adhikarya ke kita (Pemkot). Tahap kedua, tercecer ada di kursi penonton, ada di vip, jadi tahap kedua, nah itu cukup sulit, regulasinya kan kalau barang itu belum diserah terimakan ke Pemkot, kan kita tidak isa memperbaiki. Makanya kita masih menunggu serah terima tahap kedua dulu," kata Yana saat ditemui di Balaikota Bandung, Selasa (14/1/2020).

Saat disinggung terkait Persib Bandung yang menginginkan GBLA untuk dijadikan homebase pertandingan Liga 1 2020, Yana mengatakan, harus dilakukan perbaikan terlebih dulu, serta infrastruktur harus komplit.

"Kalau homebase kan infrastrukturnya pendukungnya kan harus komplit, tapi kalau  lapangannya saja digunakan untuk sekedar latihan saja kan bisa dong," tutur Yana.

Yana memastikan, persoalan GBLA akan segera tuntas dalam waktu dekat. Sejumlah cara sudah dilakukan oleh Pemkot Bandung, termasuk mengirim surat kepada Adhikarya.

"Kita sudah berusaha ketemu. Di level managernya, cuma untuk serah terima di level direksi, nah mungkin mereka masih punya kesibukan," katanya.

Kang Yana sapaan akrabnya sangat menginginkan stadion GBLA segera dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, termasuk Persib. Pasalnya, bangunan tersebut sudah memakan biaya yang tidak sedikit.

"Yang pasti beginilah, Pemerintah Kota melihat pembangunan GBLA kan biayanya besar, kita ingin GBLA bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat, masa kita biarin," ucapnya.

Saat ini, Pemkot Bandung menyambut baik bila ada tawaran untuk membantu menyelesaikan persoalan GBLA, termasuk tawaran dari Pemrov Jabar.

"Terima kasih kalau misalkan Pemprov bisa bantu untuk berkomunikasi dengan Adhikarya dengan kita, kita terbuka, siapapun, tapi intinya serah terima dari Adhikarya yang kita tunggu," tuturnya.

(Mugni)