Bandung,Beritainspiratif.com - Sebanyak 30 persen pengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Bandung, masih di dominasi oleh kaum pria atau homosexsual. 

Sekretaris Komisi Penangulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Bambang Sukardi mengatakan, untuk menanggulangi hal tersebut pihaknya meminta lembaga pendidikan (Disdik) di Kota Bandung mengedukasi para siswa mengenai sejak dini. Hal itu diyakini bisa menekan penyebaran HIV/AIDS.

"Makanya kita harus mensosialisasikan mulai umur 15-24 tahun atau mulai jenjang SMP. Itu perlu dimasifkan agar semua siswa memahami. Maka, Dinas Pendidikan (Disdik) kota Bandung harus memiliki perhatian khusus untuk pencegahan HIV AIDS itu dari anak SMP. Konseling mengenai reproduksi itu harus sering dilaksanakan," kata Bambang pada acara Peringatan Hari Aids Sedunia "Dokter Gigi Tanpa Stigma", di Taman Cikapayang, Jalan Ir H. Juanda, Minggu (1/12/2019).

Bambang mengatakan, dari data Dinas Kesehatan Kota Bandung, dari Juni 2019, ada pengidap HIV sebanyak 2.709 orang, sementara pengidap kasus AIDS sebanyak 3.116 orang. Hal tersebut perlu menjadi perhatian untuk melakukan preventif dan kuratif.

Pemkot Bandung melalui KPA Kota Bandung berupaya membentuk Community Organizer dan Forum Warga Peduli AIDS di 30 Kecamatan.

"Tujuannya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. Oleh karena itu, harus mengejar 'Fast Track' di tahun 2020 yakni mengetahui statusnya, mendapatkan pengobatan dan mendapatkan pengobatan berkelanjutan hingga 'Undetected Virus'. Target ini perlu diimbangi dengan akses layanan kesehatan yang memadai," kata Bambang.

Peringatan Hari AIDS 2019 yaitu Communities Make The Difference". Tahun ini juga melibatkan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ikut serta dalam gerakan tersebut. Pasalnya, gigi dan bagian dalam mulut menjadi kawasan utama dalam penularan HIV/AIDS. 

"Ada juga AIDS Walk Bandung 2019 oleh komunitas, dokter gigi, mahasiswa dan masyarakat. Selain itu ada pemeriksaan kesehatan," kata Bambang. 

Sementara itu, Ketua PDGI Pengurus Wilayah Jawa Barat, Irman Syiarudin menambahkan, masyarakat peru memiliki pengetahuan tentang HIV. Hal itu untuk menormalisasikan sikap orang dan memahaminya peran petugas kesehatan gigi. 

"Dokter gigi berkomitmen penuh untuk melawan stigma dalam pengobatan pasien HIV/AIDS," pungkasnya.

(Mugni)