Bandung,Beritainspiratif com - Tiga Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), akan menyampaikan pidato pada Dies Natalis UPI 17 Oktober 2019.

Ketua Dewan Guru Besar UPI Karim Suryadi mengatakan, ketiga Guru Besar tersebut adalah Prof. Dr Ishak Abdulhak, Prof. Dr Ahmad Munandar dan Prof. Dr Liliasari.

"Kesempatan menyampaikan pidato pada Dies Natalis ini, merupakan kehormatan kepada Guru Besar yang pada tahun 2019 ini memasuki masa purnabhakti," kata Karim di UPI jalan Setiabudhi kota Bandung, Senin (7/10/2019).

Menurut Karim, pidato kehormatan oleh Guru Besar yang akan memasuki masa purnabhakti, baru pertama kali digelar. Acara seperti ini akan menjadi agenda tahunan, bersamaan dengan kegiatan Dies Natalis.Tahun ini ada 3 Guru Besar yang memasuki purnabhakti dan tahun depan enam Guru Besar. Saat ini, UPI memiliki 114 Guru Besar, 10 diantaranya Guru Besar emeritus.

"Pidato kehormatan oleh Guru Besar yang akan memasuki purnabhakti, akan menjadi tradisi dan budaya akademik UPI," ujarnya.

Menurut Karim, ketiga Guru Besar akan menyampaikan orasi semacam orasi kebudayaan, berupa pikiran strategis dan kebijakan yang telah disumbangkan selama bertugas, baik dalam mengembangkan disiplin ilmu yang digelutinya, pengembangan lembaga maupun pemikiran kebangsaan.

"Saya percaya setiap guru besar dengan pengalaman, keilmuan dan kearifannya, mampu memberikan jawaban strategis atas persoalan kebangsaan saat ini," umbuhnya.

Prof.Dr Ishak Abdulhak mengatakan akan menyampaikan pidato yang berkaitan dengan didaktik, metodik dan perkembangannya.

Ia yang sudah 20 tahun menjadi Guru Besar ini mengulas pergeseran paradigma dari teacher center ke student center.

Pergeseran dalam kaitan didaktik dan metodik, bagaimana posisi guru dalam pengajaran dan posisi siswa dalam pengajaran.

"Saya akan mencoba melihat posisi didaktik metodik dalam revolusi industri ke 4 (4.0). Karena ini merupakan core dari UPI," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Ishak, dalam industri 4.0 ada empat kompetensi yang harus dimiliki peserta didik, yaitu keterampilan komunikasi, creative thinking, colaborative dan critical thingking. Dan ini sudah diakomodasi dalam kurikulum 2013.

"Itu masuknya dalam didaktik metodik, bagaimana cara mengajarkan supaya mereka memiliki komunikasi yang baik, berfikir secara kritis terhadap berbagai fenomena yang ada, bisa berkolaboratif, dan memiliki kreativitas agar peserta didik mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan berfikir tingkat tinggi" ujar dia.

Sementara itu Prof Dr Ahmad Munandar akan membahas Pendidikan Berbasis Inkuiri atau rasa ingin tahu, problem solving dan human relation.

"Pidato saya nanti lebih banyak dipengaruhi oleh tulisan Einstein. Dari Einstein, ada hal yang arif antara agama dan ilmu, bahwa ilmu tanpa agama buta dan agama tanpa ilmu lumpuh," pungkasnya. (Ida).