Bandung,Beritainspiratif.com - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan di tahun kedua ini, Bandung Agri Market (BAM) kampanyekan urban farming. Dengan tema “Tanam Sendiri, Rasakan Hasilnya, Keluarga Bahagia”,.

Pemerintah Kota Bandung ingin meningkatkan minat masyarakat untuk bercocok tanam di rumah meskipun memiliki lahan yang sempit. Metode penanaman dengan hidroponik menjadi solusi.

“Sayuran hidroponik, karena produksinya cepat, pemeliharaannya mudah, nilai ekonomisnya cukup tinggi,”kata Gin Gin di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Minggu (15/9/2019).

Gin Gin mengungkapkan, mulai banyak pedagang yang ingin menjual hasil pertanian dari urban farming. Namun karena belum mampu memenuhi pasokan, tawaran itu belum bisa terpenuhi.

“Produk yang dibuat di urban farming itu selain bersih juga sehat, karena kita tidak menggunakan pupuk kimia. Itu jadi salah satu daya tariknya,” katanya.

Potensi ekonomi tersebut membuat peminat urban farming di kewilayahan tumbuh dengan pesat. Saat ini, terdapat lebih dari 150 kelompok urban farming yang berada di bawah binaan kewilayahan.

“Urban farming itu banyak dijalankan oleh kelompok masyarakat. Jumlahnya meningkat, dari 29 kelompok menjadi 150 kelompok. Itu baru yang formal, yang dibina oleh kewilayahan. Kelompok masyarakat lain, termasuk individu dan instansi pemerintah itu juga banyak yang banyak mengkonfirmasi ke kita untuk minta pendampingan pelatihan,” bebernya.

Pihaknya juga akan mengkaji meningkatnya urban farming ini bisa menjadi daya dongkrak untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar. Jika demikian, potensi ini akan terus dioptimalkan.

“Tapi secara umum itu sudah terlihat dari beberapa kelompok masayrakat yang sudah bisa memenuhi kebutuhan sayurannya untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (Mugni)