Indramayu, Beritainspiratif.com – Dengan tag line ‘Cinta Keluarga, Cinta Terencana’ diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum dan pemacu bagi keluarga Indonesia untuk terus-menerus berupaya meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga agar dapat menghasilkan generasi yang berkualitas.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu H. Supendi ketika membacakan sambutan terutils Kepala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-26 tahun 2019 tingkat Kabupaten Indramayu yang dipusatkan di Alun-alun Indramayu, Jum’at (28/06/2019).

Saat ini perubahan lingkungan strategis terjadi dengan cepat, dimana suatu hal yang dipandang baik bagi kehidupan keluarga pada beberapa dekade yang lalu, belum tentu saat ini dapat diterima. Terlebih dengan gaya hidup yang makin modern dan kesibukan orang tua yang semakin meningkat, akan berdampak pada tatanan kehidupan keluarga.

Saat ini, lanjut Supendi, banyak waktu berkumpul dengan keluarga secara kualitas mulai terasa terabaikan; kemudian terjadi kesenjangan komunikasi antara orang tua dan anak karena terbatasnya waktu untuk mendengarkan keluh kesah atau problematika terutama pada anak remaja; keluarga sering tidak tanggap atau kurang peduli pada kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya; dan budaya gotong royong antar warga, antar masyarakat bisa hampir luntur.

Untuk itu, momentum Harganas ini harus bisa mengedepankan keikutsertaan keluarga dan mencerminkan penerapan 4 (empat) pendekatan ketahanan keluarga yaitu: (1) keluarga berkumpul; (2) keluarga berinteraksi; (3) keluarga berdaya; dan (4) keluarga peduli dan berbagi.

Salah satu kegiatan yang digalakkan dalam momentum Harganas ke-26 tahun 2019 adalah “gerakan kembali ke meja makan” dan gerakan “tidak melihat media sosial dan tv pada jam 18.00 – 21.00 atau gerakan 1821”. Dengan maksud mulai jam 6 sore sampai jam 9 malam diinfokan anggota keluarga secara bersama-sama melakukan aktivitas yang mengarah pada nuansa kebersamaan, misalnya : bagi yang muslim menjalankan sholat, mengaji dilanjutkan makan malam, belajar atau berdiskusi antar anggota keluarga, yang diharapkan dapat mendekatkan dan meningkatkan kembali interaksi antara anggota keluarga yang akan mewujudkan terciptanya ketahanan keluarga.

“Dengan memfungsikan kembali keluarga kita, maka ini akan menjadi benteng bagi kehidupan keluarga. Mari jadikan momentum Harganas ini untuk menghadirkan cinta di tengah keluarga dengan peuh rencana,” tegas Supendi.

Supendi menambahkan, pemerintah menyadari pentingnya lembaga keluarga dalam membangun suatu bangsa, keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak bangsa dan kehidupan bernegara. Mengapa demikian? Karena setiap keluarga memiliki fungsi, yang disebut 8 (delapan) fungsi keluarga, fungsi-fungsi tersebut adalah : fungsi agama, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi ekonomi, fungsi pendidikan, fungsi reproduksi, fungsi sosial budaya, serta fungsi lingkungan.

“Melalui delapan fungsi keluarga itulah diharapkan setiap keluarga mengetahui, memahami dan melaksanakan, mengingat setiap fungsi tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan,” katanya. ( Yones)