Denver, Beritainspiratif.com - Perjalanan hidup Atkins memang tidak selalu lurus, tapi berkat seorang guru ketika dia masih duduk di sekolah dasar, akhirnya sekolah yang pernah dia bersihkan membawa dia masuk ke sistem pendidikan dan mengubah hidupnya.

Atkins bekerja sebagai penjaga sekaligus pembersih sekolah di beberapa sekolah lokal sebelum dia diterima di Lowery Elementary di Denver, Amerika Serikat. Seperti dilansir kantor berita antara (10/6/2019).

Pekerjaan inilah yang kemudian mengubah hidupnya dan membawa dia menjadi kepala sekolah di lingkungan tempat dia tumbuh dewasa.

"Bisa kembali ke lingkungan saya tinggal sungguh berarti bagi saya," kata Michael kepada BBC.

Michael mengaku merasa sulit beradaptasi di sekolah. Dia merasa sejumlah guru membuat siswa jadi minder dengan perbedaan berdasarkan dari mana mereka berasal dan seperti apa tampang mereka.

"Sekolah hanya semacam formalitas bagi saya," kata dia mengenang.

Tapi ketika dia meninggalkan sekolah Michael merasa kehilangan pegangan.

"Tak seorang pun yang bisa menunjukkan kepada saya cara menempuh pendidikan lebih tinggi. Tak ada orang di keluarga saya yang bisa membimbing saya."

Michael akhirnya memutuskan dia harus mencari kerja dan kuliah. Dia harus bisa mencari uang dengan cepat karena pada usia 19 tahun dia sudah menjadi ayah.

Yang dia tahu, sejak ibunya mendirikan sebuah pusat penitipan anak, Michael merasa dia bisa mengasuh anak-anak dengan baik. Dia lalu sekolah paruh waktu untuk mempelajari bisnis dan melamar pekerjaan sebagai asisten guru.

"Saya tidak diterima di mana pun," kata Michael. Tapi dia akhirnya mendapat pekerjaan sebagai penjaga sekolah. Kepala sekolah tempat Michael bekerja ternyata adalah bekas gurunya di kelas dua.

"Dia memeluk saya dan menanyakan tentang keluarga saya. Saya bilang padanya saya ingin bekerja dengan anak-anak."

Sejak itu Carolyn Riedlin--bekas gurunya dulu--memberinya posisi sebagai guru membaca dan menulis di sekolah itu.

"Dia adalah salah satu guru di sekolah dasar yang memberi nasihat kepada saya tentang harga diri dan cinta. Dia sangat perhatian. Dia suka menanyakan hal-hal di luar sekolah dan itu sangat berarti."

Perilaku dan pendekatan semacam itulah yang membuat Michael bertahan selama bertahun-tahun. Dia mengatakan perkembangan emosi dan sosial sebagai umat manusia sama pentingnya dengan prestasi akademik.

"Kalau ada anak yang bermasalah dengan identitasnya, budayanya, kepercayaan dirinya, maka itu membuat mereka sulit untuk belajar. Sulit untuk meminta seorang anak yang pernah mengalami trauma dalam hidupnya untuk duduk dan belajar suatu pelajaran."

Michael kini muncul sebagai kepala sekolah di laman Facebook Stedman Elementary. Sejak menjabat kepala sekolah banyak orang memberinya ucapan selamat.

"Terkadang nasib baik tidak selalu berpihak pada kita tapi lewat kerja keras dan dedikasi, satu-satunya yang harus kita dengar adalah nurani sendiri." (Yanis)