Bandung,Beritainspiratif.com -Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Nina Susana Dewi, menyatakan prihatin atas kasus hukum yang menimpa dokter Dodi Suardi.

Dodi ditangkap jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar pada Senin (27/5/2019).

Dokter spesialis kebidanan dan kandung ini, ditangkap sehari setelah mengunggah informasi mengenai remaja 14 tahun yang tewas ditembak polisi.

"Kami akan mengawal proses hukum dokter Dodi, yang tersandung masalah dalam kasus penyebaran berita hoaks remaja tewas ditembak polisi," kata Nina kepada wartawan di RSHS, Kota Bandung, Rabu (29/5/2019).

Ia mengatakan, pihaknya akan segera mendatangi Polda Jabar untuk meminta kejelasan mengenai status penahanan Dodi.

Hal itu terkait dengan administrasi kepegawaian dokter Dodi, yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelayanan di RSHS.

"Kami akan konfirmasi kepada Polda Jabar masalah status penahanan. Hal ini terkait pelayanan dan aturan kepegawaian. Karena kan setiap dokter ditarget, jadi pasti setiap hari ada pasien. Harus ada alasan yang jelas, bila karyawan berhari-hari tidak bertugas," tutur Nina.

Menurut Nina, dokter Dodi Suardi merupakan sosok yang disiplin. Selama 20 tahun bertugas di RSHS, Dodi belum pernah bermasalah.

"Selama ini, kinerjanya cukup baik. Selama 20 tahun bekerja di sini tidak pernah bermasalah," ujarnya.

Berkaca dari kasus tersebut, Nina menghimbau seluruh karyawan RSHS, agar bijak dalam menggunakan media sosial.

"Saya sebagai dirut mengimbau karyawan berhati-hati dan bijak menyikapi atau menggunakan media sosial," pungkasnya.

[Ida]