Jakarta, Beritainspiratif.com – Pemerintah terus mendukung pemanfaatan energi alternatif ramah lingkungan, baik sumber daya baru maupun terbarukan. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Bidang Kemaritiman mengadakan Kegiatan Bincang Energi: Efisiensi Energi melalui pemanfaatan sumber daya energi baru dan terbarukan yang dilaksanakan di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman (28/5/2019).

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Agung Kuswandono menjelaskan bahwa wawasan tentang energi harus kita perluas karena energi di Indonesia merupakan masalah yang sangat kompleks.

“Kami mengadakan bincang ini, inti utamanya ingin membuka wawasan tentang apa yang kita punya di Indonesia, Banyak yang harus kita trobos, harus dengan perubahan mendasar, agar ketahanan energi kita menjadi kuat,” Jelas Deputi Agung.

Terdapat tiga topik pembahasan dalam bincang energi ini antara lain aspal buton sebagai bahan bakar roket padat, Konversi Minyak Sawit sebagai Bahan Bakar Nabati (BBN) dan Konversi plastic ke bahan bakar diesel. Dalam bincang energi ini turut mengundang Narasumber Bapak Agus Nuryanto dari PT. Putindo Bintech, Prof. Dr. IGBN Makertihartha dari Prodi Teknik Kima Institut Teknologi Bandung, dan Pudjo Kesuma Dewo.

Asisten deputi bidang Energi dan Non Konvensional Amalyos menjelaskan Indonesia optimis bisa mempunyai stock aspal untuk 100 tahun kedepan. Aspal buton mempunyai sekitar 670 Juta ton cadangan aspal buton, akan tetapi setiap tahun pemerintah terus mengeluarkan 500 Juta dolar untuk membangun infrastruktur di seluruh Indonesia dengan mengimpor aspal.

“Teknologi sekarang bukan menjadi sebuah hambatan, aspal buton ini sangat besar potensinya, sekarang kita fokus aspal buton untuk infrastruktur jalan, kita punya potensi untuk untuk mempunyai stock aspal untuk 100 tahun kedepan, kita akan banyak melibatkan banyak pihak, dan kita pasti akan berusaha maksimal untuk mendorong ini,” tambah, Asdep Amalyos.

Narasumber Agus Nuryanto dari PT. Putindo Bintech menjelaskan, selain mendukung dalam bidang Infrastruktur, Aspal Buton juga dapat digunakan sebagai bahan bakar Roket padat dan juga berguna dalam pemanfataan energi listrik.

Selanjutnya Narasumber Prof. Dr. IGBN Makertihartha dari Prodi Teknik Kima Institut Teknologi Bandung menjelaskan tentang Pengembangan Katalis dan Teknologi Proses untuk penyediaan bahan bakar nabati. Kemandirian teknologi untuk mendukung program peningkatan baura energi terbarukan pada tahun 2025 mengingkatkan ketahanan energi nasional.

Asdep Amalyos menambahkan bahwa teroboson tidak hanya dari sawit dan pemerintah terus mendorong apa yang sudah dilakukan dengan ITB ini akan mewujudkan kemandirian untuk negara ini.

“Bensin nabati berdasarkan yang disampaikan ITB itu sudah mengembangkan katalis dan tekniologi prosesnya, diesel nabati aftur nabati sudah skala besar, sedangkan yang bensin itu skalanya kecil tapi sudah tersebar diseluruh kelapa sawit,” tambah Asdep Amalyos.

Pembahasan terakhir mengenai pengolahan sampah plastic menjadi bahan bakar, narasumber Pudjo Kesuma Dewo menjelaskan solusi untuk mengatasi sampah plastic dengan teknologi pyorolisus dapat mengasilkan komoditas yang dapat membangun kemandirian di bidang energi dan menciptakan lapangan kerja baru. teknologi pyorolisus adalah pemanasan tanpa pembakaran (oksidasi) sehingga tidak menghasilkan toksin yang mencemari lingkungan.

Asdep amalyos menambahkan bahwa Indonesia menjadi negara peringkat kedua setelah cina sebagai penyumbang plastic terbesar di dunia, maka dari itu sampah harus menjadi orientasi utama untuk menghasilkan listrik

“Mungkin menjadi cacatan memang issu ini menjadi yang sangat sensitif di indonesia nanti pasti akan banyak tantangan untuk itu, kedepannnya saya pikir akan lebih berkembang, dan pasti kita akan dorong apa yang sudah dihasilkan,”tutup Asdep Amalyos.

[Yones]