Jakarta,Beritainspiratif.com - Tujuh putra-putri terbaik asal Papua berhasil lulus dari Universitas Corban, Oregon, Amerika Serikat, dan salah satu di antaranya yakni Sherina Fernanda, Msen. lulus dengan predikat ‘magna cum laude’.

Sherina Fernanda, Msen. Mahasiswi jurusan akuntansi, kepemimpinan, dan manajemen itu bahkan dianugerahi “Top Accounting Student” oleh Oregon Society of Certified Public Accountants OSCPA.

“Saya tidak sangka lulus dengan magna cum laude. Saya memang punya passion pada numbers (angka), matematika, dan problem solving karena itu memilih akuntansi dan manajemen. Tapi tidak sangka dapat predikat terbaik. Saya awalnya memilih jurusan ini karena akuntansi dan manajemen mempunyai peluang besar dalam karier. Setiap perusahaan membutuhkan sistem keuangan yang baik kan,” ungkap Sherina.

Yang menarik lagi, Sherina Fernanda, yang sudah mendapat tawaran melanjutkan pendidikan strata dua dari tiga kampus bergengsi lain di AS, justru ingin pulang kampung.

“Saya pribadi malah ingin pulang ke Papua. Saya rindu Papua. Memang benar seperti kata Bapak Gubernur bahwa anak-anak Papua bisa mengharumkan nama Papua dan Indonesia di mana pun juga, tidak perlu harus dari Papua. Dengan kita bekerja dan berprestasi di tempat lain, kita bisa bantu Papua dan Indonesia dari tempat itu," katanya.

Meskipun demikian, Sherina mengaku tetap ingin pulang kampung. "Saya memang memimpikan pulang kembali dan bekerja di Papua. Saya asli dari Biak, tetapi tinggal di Jayapura. Saya ingin pulang," kata Sherina.

Sherina Fernanda memang berbeda dengan mahasiswa kebanyakan. Selain kuliah, sehari-hari ia juga bekerja sambilan dengan memberikan tutoring atau semacam les pribadi kepada mahasiswa lain yang membutuhkan tambahan bimbingan. “Tapi saya selalu libur pada hari Sabtu agar saya bisa mendekatkan diri kepada Tuhan, bisa tetap membaca Alkitab, dan baru kemudian bertemu teman-teman dan beristirahat. Bagaimana pun hidup kita harus balanced kan?” katanya.

Gubernur Papua Lukas Enembe bersama istri datang langsung untuk menyaksikan saat membanggakan itu, yang dilanjutkannya dengan upacara tradisional bakar batu sebagai ungkapan rasa syukur. “Saya datang bersama ibu dan beberapa pejabat Papua untuk menyaksikan langsung wisuda tujuh mahasiswa Papua di universitas ini. Saya bangga sekali kepada mereka!” ujar Lukas. Lukas Enembe tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya ketika diwawancarai VOA melalui telepon Senin (6/5/2019), seperti diungkap kompas, dua hari setelah menghadiri upacara wisuda di Universitas Corban, Oregon, Amerika.

Dana otonomi khusus Tujuh putra-putri Papua ini adalah bagian dari sekitar 30 remaja Papua yang dikirim untuk belajar ke Negara Bagian Oregon dengan menggunakan dana otonomi khusus. “Yang kemarin lulus itu adalah rombongan yang pertama saya kirim dari Papua tahun 2014. Mereka ini dikirim dengan dana otonomi khusus karena saya rasa perlu anak-anak kita belajar ke mana saja, ke dalam dan luar negeri. Kami kirim sebagian ke luar negeri karena belum banyak anak Papua mengenyam kesempatan pendidikan di luar negeri. Mengapa di Jawa bisa ada banyak anak dikirim ke luar negeri jadi dokter dan sebagainya, tapi Papua tidak? Itulah sebabnya saya ingin mereka belajar ke luar negeri,” papar Lukas.

Ditambahkannya bahwa sejak program mengirim putra-putri Papua ke luar negeri ini dimulai tahun 2014, sudah sekitar 500 orang belajar di sejumlah negara, sebagian besar di Amerika. “Tiga ratus enam puluh mahasiswa kita belajar di Amerika, kami kirim belajar di berbagai kampus, di 23 negara bagian,” katanya. Gelar upacara “bakar batu” di Oregon Rasa syukur Gubernur Papua Lukas Enembe, seluruh mahasiswa, dan mereka yang baru lulus wisuda itu dituangkan dalam upacara tradisional bakar batu, Sabtu (4/5/2019) sore.

“Kami buat bakar batu yang cukup bagus di dekat asrama mahasiswa di pinggiran kampus Oregon itu. Kami undang seluruh mahasiswa dan warga di sekitarnya. Dalam upacara tradisional seperti itu dosen-dosen mereka dan saya sendiri memberi pesan dan nasihat untuk kehidupan mereka kelak. Kita sambut mereka, bangga dan beri penghargaan buat mereka. Benar-benar suasana kekeluargaan yang mengharukan,” pungkas Lukas.

[Yanis]