Bandung, Beritainspiratif.com - Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika (KOMPOR), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, yang terobservasi dengan kesulitan yang dihadapi oleh penyandang tunanetra dalam melakukan aktivitas sehari harinya di SLB Negeri A Kota Bandung, mencoba membantu dalam individual living mereka salah satunya dalam hal mengukur berat.

Dilatarbelakangi dari rutinitas mereka untuk memasak, membuat kue, dan menanak nasi. Sampai saat ini mereka memerlukan orang normal untuk aktifitas diatas. Karena keterbatasan mereka untuk mengetahui ukuran pasti dari sebuah barang atau bahan makanan, juga belum adanya teknologi yang dapat membantu mereka dalam melakukan hal tersebut. Sehingga konsep inovasi alat yang kami buat berfungsi sebagai alat ukur berat (timbangan) berbicara yang dapat membantu aktifitas penyandang disabilitas tunanetra.

Dilansir dari laman resmi UPI, Spesifikasi Alat tersebut terdiri dari :

-Material : Akrilik (warna dapat bervariasi)

-Kapasitas : 0.001 Kg – 5 Kg (untuk kebutuhan dapur)

-Tegangan Listrik : Batrai 5 volt dapat diisi ulang dengan USB charger HP

-Fitur : Speaker, suara yang dapat diatur, untuk mengetahui berat

Tombol on / off untuk kalibrasi timbangan dengan huruf braile

Indikator berat pada display untuk pengguna normal
-Sensor : Sensor berat

-CPU : Microcontroller arduino

Timbangan berbicara di inovasi dan di desain minimalis dan ramah terhadap disabilitas tunanetra oleh tim PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) UKM KOMPOR UPI. Ketika pengguna menyimpan suatu benda diatas tatakan timbangan berbicara, maka timbangan akan mendeteksi berat benda tersebut, kemudian mengeluarkan bunyi yang dapat didengar oleh penyandang disabilitas tunanetra, juga menampilkan indikator angka yang dapat dilihat oleh orang normal. Setelah alat ini diuji coba di SLB Negeri A Kota Bandung, menuai antusias yang besar untuk segera dapat memakai alat ini di kehidupan sehari hari mereka. Rencana kedepannya alat ini akan di hibahkan kepada beberapa instansi sekolah luar biasa di Jawa Barat yang sangat membutuhkan manfaat dari alat ini.

(Yanis)