Cirebon, Beritainspiratif.com - Upaya pengurangan tingkat pengangguran akan terus diupayakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon. Termasuk dengan memperkenalkan lapangan pekerjaan yang terbuka lebar di luar negeri.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Asep Dedi, M.Si., usai membuka Job Fair 2019 “Lets Work For Better Future” di atrium CSB Mall, Kota Cirebon, Selasa, 26 Maret 2019.

“Job fair ini merupakan upaya yang bagus, karena mempertemukan langsung antara perusahaan dan pencari kerja,” ungkap Asep.

Dari pertemuan secara langsung tersebut diharapkan pencari kerja bisa mendapatkan informasi seluas-luasnya mengenai ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini.

“Selain itu kita juga memiliki aplikasi Cirebon ‘Lunga’. Dimana pencari kerja juga bisa melihat lowongan pekerjaan yang tersedia saat ini,” ungkap Asep.

Asep juga mengapresiasi kinerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon yang pada Job Fair kali ini menghadirkan BNP2TKI. Melalui BNP2TKI bisa didapatkan informasi secara langsung lowongan pekerjaan yang ada di luar negeri.

“Negara seperti Jepang dan Korea ternyata masih membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak, termasuk tenaga kerja dari Indonesia,” ungkap Asep.

Yang dibutuhkan yaitu tenaga kerja terampil diantaranya di bidang kesehatan dan manufaktur.

“Saya pernah ngobrol dengan orang yang bekerja di luar negeri, gajinya dirasa cukup tinggi,” ungkap Asep.

Karena itu, bagi generasi muda yang memiliki keterampilan, Asep juga mendorong untuk bisa bekerja keluar negeri.

“Tidak hanya di dalam negeri, tapi saya yakin kesempatan bekerja di luar negeri juga banyak,” ungkap Asep.

Selain ini, mereka juga bisa mendatangkan devisa bagi negara.

Sementara itu Kepala Disnaker Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, S.Sos, mengungkapkan jika pihaknya memang sengaja mengundang BNP2TKI agar warga Kota Cirebon bisa melakukan lompatan pemikiran dalam mencari pekerjaan.

“Disaat ruang pekerjaan dalam negeri cukup ketat, ada ruang di luar negeri yang dari segi keamanan dan harapannya juga lebih bagus. Kenapa tidak kita coba lakukan,” ungkap Agus.

Disnaker, lanjut Agus terus berupaya untuk menurunkan angka pengangguran di Kota Cirebon.

“Kita targetkan bisa turun 8 persen hingga 2023 mendatang,” ungkap Agus.

Walaupun saat ini angka pengangguran di Kota Cirebon berdasarkan data BPS akhir 2018 lalu telah mengalami penurunan dari 9,6 persen menjadi 9,06 persen atau sekitar 10 hingga 11 ribu dari jumlah angkatan kerja 150 ribu.

Ada pun upaya yang dilakukan untuk menekan pengangguran tersebut dimulai dari mobile training unit, yaitu mereka berupaya untuk mendekat ke rumah-rumah warga yang saat ini sudah full untuk satu tahun. Juga ada pelatihan berbasis kompetensi yang saat ini masih tersisa 45 paket dengan jumlah pendaftar 500 orang baik online maupun offline.

“Ada 11 bidang pelatihan yang kita gelar, mulai dari IT, perhotelan, perbengkelan dan lainnya. Free,” ungkap Agus.

(Yones)