Banda Aceh, Beritainspiratif.com – Umi Norizan binti Razali (55) tercatat sebagai mahasiswi paling tua di jenjang S-1 Jurusan Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar Raniry Banda Aceh.

Umi Norizan yang sudah tidak muda lagi, setiap hari berjalan naik turun tangga menapaki puluhan anak tangga menuju lantai tiga di gedung Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar Raniry Banda Aceh, tak gontai untuk mengikuti kegiatan perkuliahan.

"Seperti inilah Umi setiap hari. Naik-turun tangga ke lantai tiga," ujar dia, yang diungkap kumparan, Kamis (21/3/2019).

Usia senja tak mengurungkan niatnya untuk menempuh pendidikan dan meraih gelar sarjana. Umi yang merupakan warga negara Malaysia asal Selangor, rela terbang ke Banda Aceh, demi mewujudkan cita-cita lamanya menjadi sarjana.

“Dipilihnya Aceh, karena Aceh masyarakatnya mengamalkan syariat Islam. Umi merasa lebih tenteram dan aman, sebab itu Umi pilih Aceh. Setelah melihat kampus-kampus lain di Indonesia, dan saran dari teman-teman Umi, ” katanya.

Di Malaysia Umi hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat sekolah menengah atas. Ada beberapa hal yang membuat Umi pada masa mudanya tidak melanjutkan sampai ke jenjang kuliah.

Singkat cerita, Umi kala itu memutuskan bekerja dan menikah. Dia memiliki enam orang anak. Pada saat itu, Umi fokus menghidupi dan menyekolahkan keenam anaknya hingga semuanya mengenyam pendidikan tinggi.

Umi kemudian tertimpa musibah. Lima tahun lalu, dia bercerai dari suaminya. Perceraian itu yang membuat Umi berpikir untuk duduk di bangku kuliah.

“Saya tidak memikirkan hal-hal lain karena tanggung jawab di Malaysia sudah selesai. Anak-anak saya kuliah di sana, jadi saya berfikir sendirian di rumah. Sehingga lebih baik nyambung belajar lagi, walaupun bukan untuk bekerja tetapi demi menambah ilmu sendiri,” ujarnya.

Umi kini baru menjalani semester kedua kuliah. Targetnya, dua tahun lagi dia bisa mendapat gelar sarjana. Setelah mendapat gelar sarjana, Umi berencana melanjutkan S2. “Kalau panjang umur ingin melanjutkan S3 sebelum usia 65 (tahun),” ujar dia.

Menurut Umi, jika semua ijazah akademik sudah didapat, dia akan memajangnya di rumah. Tujuannya adalah memotivasi cucu-cucunya kelak untuk tetap semangat mengejar mimpi dan cita-cita.

Di kampus, Umi dikenal aktif. Dia bahkan menjadi orang tua angkat bagi mahasiswa dan mahasiswi asal Malaysia di UIN Ar Raniry. Salah seorang dosen Muntazar, mengatakan meski usia Umi tidak lagi sebaya dengan mahasiswa lainnya, tapi masih mau bergaul dan saling belajar bersama.

“Sebagai mahasiswa dia orangnya aktif dan enak diajak diskusi. Dia orangnya mau bergaul dengan mahasiswa-mahasiswa lain yang tidak sama usia dengannya,” kata Muntazar.

Muntazar menilai, Umi merupakan sosok ibu yang memiliki minat belajar cukup tinggi. Dia kerap berdiskusi dan mendengar keinginan yang ingin melanjutkan kuliah ke jenjang selanjutnya setelah tamat di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

“Minat belajarnya cukup tinggi. Ketika sedang belajar dia pernah bercerita berkeinginan ingin melanjutkan S2 lagi. Salutlah, dengan usia tidak lagi muda tapi semangatnya itu luar biasa,” ujar dia.

Yanis