Cirebon,Beritainspiratif.com - Kepala Puskesmas Gegesik, dr. Asep Awaludin, mengatakan, dari 14 desa di Kecamatan Gegesik, 9 desa merupakan wilayah kerja Puskesmas Gegesik. Saat ini, baru tiga desa yang mendeklarasikan sebagai desa bebas BAB sembarangan.
Pihaknya mentargetkan 9 desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Gegesik bisa menjadi desa yang bebas BAB sembarangan semua.

"Deklarasi ini agar desa terbebas dari BAB sembarangan," ujar Asep Awaludin, Rabu (20/3/2019).

Dijelaskan Asep, dampak bagi lingkungan yang ditimbulkan dari BAB sembarangan itu cukup besar dan berbahaya. Selain mencemari lingkungan, dampak lainnya adalah timbulnya penyakit salah satunya adalah diare.

"Misalkan warga BAB disungai, itu akan mencemari lingkungan dan air di sekitar lingkungannya. Dan kalau sampai termakan oleh lalat kemudian lalat hinggap dimakanan yang dimakan oleh kita, maka akan mengakibatkan penyakit diare atau lainnya," kata Asep Awaludin.

Ditempat yang sama, Kuwu Desa Panunggul, Rosadi, mengatakan, pihak Pemdes Panunggul sudah menyiapkan dana stimulan dari anggaran dana desa untuk membantu masyarakat membangun WC. Dari anggaran yang tersedia, Pemdes Panunggul akan membantu 10 warganya dalam satu tahun dengan nilai Rp 500 ribu per Kepala Keluarga.

"Sifatnya stimulan untuk membangun wc. Tahun ini sudah tujuh warga yang mendapat bantuan stimulan. Desa menyumbang batu bata, semen dan tempat duduknya," papar Rosadi.

Dijelaskan kuwu, lebih dari 30 rumah di Desa Panunggul masih belum memiliki WC yang tersebar di dusun satu, dua dan dusun tiga. "Di dusun satu masih ada sekitar 30 rumah yang belum memiliki wc. Di dusun satu sebenarnya sudah ada 7 rumah yang memiliki wc, tapi tidak mau mengurasnya. Sedangkan di dusun dua dan tiga tidak terlalu banyak jumlahnya. Kebanyakan sih sudah punya," ungkapnya.

(Dekur)