Yogyakarta, Beritainspiratif.com - Gunung Merapi di Yogyakarta sejauh ini masih dinyatakan aman. Namun demikian, masyarakat diimbau tidak mendekati atau beraktivitas dalam radius 3 kilo meter (km) dari kawah, karena status Gunung Merapi berada di Tingkat aktivitas Level II (Waspada), dan masih mengalami erupsi.

“Batas radius aman Gunung Merapi yakni sejauh 3 kilo meter dari kawah. Pemerintah, dalam hal ini Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak akan melebarkan radius aman selama guguran lava tidak melewati zona radius aman 3 km tadi,” kata Menteri ESDM Ignasius Jonan saat meninjau guguran lava pijar Merapi di wilayah Cangkringan, Sleman beberapa waktu lalu dikutip dari laman resmi Setkab.

Jonan meminta masyarakat untuk tetap tenang dan selalu mengikuti arahan petugas dari Pemerintah Daerah setempat. Ia menegaskan, pemantauan aktivitas Merapi dilakukan secara intensif dan setiap perkembangannya selalu disampaikan ke instansi terkait.

“Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari petugas Pemerintah setempat dan masukan-masukan dari kami. PVMBG akan selalu memonitor dan mengevaluasi aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat dan wisatawan masih aman beraktivitas diluar radius 3 km. Pemerintah belum berencana untuk menaikkan status Gunung Merapi yang saat ini masih di Level II (Waspada),” lanjut Jonan.

Kepala PVMBG Kasbani menambahkan, sebagai upaya mitigasi, PVMBG memonitor aktivitas Gunung Merapi secara ketat serta meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi terkait.

“Aktivitas Gunung Merapi relatif masih kecil, saat ini Gunung Merapi memasuki fase erupsi sudah enam bulan berjalan. Erupsi yang terjadi erupsi efusif dengan pertumbuhan lava yang sangat lambat yaitu sekitar 2.500 hingga 3.000 meter kubik per hari, jadi masih sangat lambat,” ujar Kasbani.

Menurut Kasbani, saat ini kubah lava Gunung Merapi masih belum penuh, guguran yang terjadi beberapa hari ini tidak melebihi radius aman yang sudah ditentukan. “Dan karena di atas puncak masih ada produk-produk vulkanik yang sudah ada, tentunya ada potensi terjadi banjir lahar. Karena itu diperlukan kehati-hatian bagi yang bermukim di sekitar lembah-lembah yang berhulu di Gunung Merapi ini terutama di Sungai Gendol,” lanjut Kasbani.

Kasbani menjelaskan, selain pemantauan aktivitas Gunung Merapi yang dilakukan secara intensif, seluruh alat pemantau aktivitas Gunung Merapi juga dipastikan beroperasi dengan baik.

(Yones)