Bandung, Beritainspiratif.com - Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Prof. Ahman, M.Pd melepas 679 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang diterjunkan di tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung pada pelepasan yang dilakuan di Auditorium LPPM UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Rabu, (26/12/2018) seperti dilansir di laman resmi UPI.

679 mahasiswa UPI yang mengikuti KKN Pentahelix ini terbagi 66 kelompok dan akan ditempatkan di 20 desa yang berada di sekitaran Daerah Aliran Sungai Citarum Kabupaten Bandung, dengan melibatkan dosen pembimbing lapangan sebanyak 27 orang.

Menurut Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan KKN LPPM UPI Dra. Katiah, M.Pd., berbeda dengan pelaksanaan KKN sebelumnya, KKN yang dilaksanakan pada semester ganjil ini, mahasiswa akan melaksanakan KKN model baru yaitu KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix.

Dijelaskan Katiah, KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix merupakan inovasi terbaru dari program KKN Tematik UPI. Model yang diterapkan dalam KKN Pentahelix ini adalah KKN dengan model pendekatan keluarga, jadi 1 mahasiswa itu mendampingi 3 keluarga, mereka mendampingi keluarga itu bersama-sama selama 40 kali kedatangan dengan waktu yang disesuaikan dengan kesediaan mahasiswa itu sendiri.

“Dalam KKN Pentahelix, semua mahasiswa tidak bermalam di lokasi seperti biasanya, dan jumlah jam-nya minimal 2 jam, dikali dengan 3 keluarga jadi total minimal 6 jam”, ujar Katiah.

Seperti tema KKN lainnya, pada umumnya proses tahapan KKN Pentahelix ini sama namun dalam implementasi di lapangan berbeda dengan KKN reguler yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Dalam KKN Pentahelix 1 mahasiswa harus menggandeng 3 keluarga, nantinya 1 mahasiswa akan dititipi 3 pohon atau 3 bibit pohon yang akan ditanam bersama-sama keluarga untuk dirawat bersama dan setelah selesai melaksanakan kegiatan dipastikan pohon yang ditanam itu harus hidup, dan ini nantinya pembimbing memiliki kewajiban untuk mengecek setiap aktifitas mahasiswa.

“Jika KKN terdahulu pembimbingan mahasiswa hanya dilakukan oleh dosen-dosen pembimbing dari kampus, namun dalam KKN sekarang pembimbingan dilakukan bermitra dengan pembimbing di lapangan dalam hal ini ada tokoh pemuda, tokoh masyarakat, aparat pemerintah, juga personil dari satuan tugas yang ada di setiap sektor yaitu dari TNI yang dilibatkan dalam KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix dengan pola mingguan ini”, tegas Katiah.

UPI dengan model KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix ini melibatkan para akademisi, pemerintah daerah, masyarakat atau komunitas, dunia usaha, serta media massa. Ini suatu pendekatan yang bagus sebagai upaya mengembalikan lagi fungsi sungai Citarum seperti dahulu kala, pungkasnya.

(Yanis)