Bogor, Beritainspiratif.com - Minat baca masyarakat Indonesia, saat ini masih tergolong rendah. Indeks membaca orang Indonesia hanya 0,001, artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya ada satu orang yang memiliki minat membaca buku.

Berdasarkan hasil survey Central Connecticut State University di New Britain yang dimuat Media Indonesia edisi 30/08/2018, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara terkait minat baca.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat baca masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat meluncurkan Perpustakaan Jalanan atau dinamakan Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library). Program ini merupakan salah satu program kerja 100 hari Gubernur Jawa Barat.

"Minat baca orang Indonesia cenderung rendah, orang kita tidak suka membaca dan tidak suka menulis," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meluncurkan Kolecer dan Candil di Taman Sempur, Jl. Sempur No. 1, Kota Bogor, Sabtu (15/12/18).

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Foto : Istimewa

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menambahkan, Kolecer dan Candil diharapkan bisa meningkatkan minat baca generasi milenial yang terkungkung gawai teknologi.

"Generasi milenial sekarang lebih senang menghabiskan waktunya lewat handphone, sehingga ada kekhawatiran yang dibaca adalah hal-hal yang tidak bermanfaat karena banyak juga informasi-informasi yang negatif," jelas Emil.

Kolecer merupakan bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank bjb. Tahap awal, Kolecer akan disebar di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dan 600 titik sebagai target 5 (lima) tahun ke depan. Sedangkan pembuatan aplikasi perpustakaan digital Candil saat ini masih dalam tahap pengembangan dan dapat digunakan pada Januari 2019.

"Ini adalah investasi. Suatu hari, mereka yang terdampak oleh hal positif ini, akan menjadi pemimpin yang sukses karena apa yang kita lakukan hari ini," tutur Emil.

Melalui kreativitas, Kolecer ini bisa ditempatkan dimana saja di tempat berkumpulnya warga atau komunitas. Kalau di kampung atau desa, Kolecer bisa ditempatkan di balai desa. Sementara di daerah perkotaan bisa ditempatkan di trotoar dan taman.

Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, yang hadir pada peluncuran tersebut menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan Jawa Barat dalam penyelenggaraan kegiatan kepustakaan.

"Kami sangat mendukung dan senang dengan program ini.
Kami siap bersinergi dengan Jawa Barat," ujar Syarif.

Pada kesempatan itu, dilakukan pula pelantikan Bunda Literasi Kota Bogor, Yanne Ardian oleh Bunda Literasi Jawa Barat, Atalia Praratya. Disamping itu, penandatanganan kesepakatan bersama tentang Penyelenggaraan Urusan Perpustakaan antara Gubernur Jawa Barat dengan Bupati/Walikota di Jawa Barat.

(Ida)