Bandung, Beritainspiratif.com - Banyak cara untuk mengatasi maraknya berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian di media sosial, dan konten lainya yang berpotensi menimbulkan konflik. Salahsatunya menggunalan metode atau ajaran yang disampaikan agama Islam dalam mengatasi hoax

Demikian disampaikan Wakil Rektor 1 UIN Bandung, Asep Muhyidin pada acara dialog interaktif bertajuk "Antara Mahasiswa Hoax dan Panasnya Politik di Indonesia". Kegiatan ini di gelar di Auditorium Fakultas Sains dan Teknologi UIN Bandung, Rabu (28/11/2018)

Menurutnya, dalam kitab suci umat Islam, disampaikan bagaimana seharusnya seorang muslim dalam menyikapi sebuah berita, dalam surat Al-Hujrat ayat 6.

"Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa jika ada sebuah berita maka harus dilakukan tabayyun atau memperjelas baik dari segi data atau dari segi siapa yang menyampaikannya dan kita harus tahu sejauh mana dampak yang akan terjadi bila sebuah berita tersebut kita sebar," ungkapnya.

Selain dalam Al Quran, kata Asep, mengenai kabar, atau berita, dibahas pula dalam hadis Nabi, bahwa yang ditekankan dalam sebuah berita adalah sisi baik sebuah peristiwa.

"Tentu dengan objektif agar peristiwa yang di informasikan juga sesuai dengan keadaan, dalam hadis nabi disebutkan pentingnya meminimalisir aib atau sebuah kejelekan," jelasnya.

Pihaknya berharap agar semua pihak yang memahami hal tersebut dapat menyaring konten mana yang boleh dan tidak boleh disebar.

"Kalau kita sudah memahami hak tersebut kita tidak akan lagi menemukan konten-konten negatif yang viral, tentu komsumsi informasi itu mempengaruhi prilaku suatu bangsa, kalau informasi yang disebar dan diterimanya bagus maka perilaku bangsa tersebut juga akan bagus,''' pungkasnya.(Tito)