Bogor, Beritainspiratif.com - Ika Amalia, dosen IPB mendapat penghargaan Laureate dalam program Make Our Planet Great Again 2018 dari Presiden Prancis bulan Oktober lalu.

Ika Amalia Kartika, dosen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor ( IPB) terdorong mengembangkan energi terbarukan berupa biodiesel dari biji buah nyamplung. Bahan biodisel biji buah nyamplung adalah biji dihasilkan dari tanaman nyamplung.

Tanaman ini banyak ditemukan di daerah pesisir pantai maupun di tepi sungai. Sampai saat ini biji buah nyamplung belum banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal tersebut memotivasi Ika untuk memanfaatkan biji buah nyamplung sebagai bahan biodiesel. Upaya yang dilakukan Ika saat ini adalah pengembangan riset biodiesel dari biji buah nyamplung.

Pengembangan riset tersebut mencakup pemurnian minyak nyamplung dari resin, dan produk sampingan dari biji buah nyamplung.

Dalam kegiatan "Make Our Planet Great Again" tahun 2018, yakni sebuah program yang diinisiasi Pemerintah Prancis sebagai upaya penanganan pemanasan global. Program tersebut diperuntukkan bagi peneliti, mahasiswa doktoral, dan mahasiswa internasional.

Pada program yang diikuti berbagai negara, Ika mendapat penghargaan Laureate dalam program "Make Our Planet Great Again" 2018 dari Presiden Prancis bulan Oktober lalu, yang dikutip dari laman resmi IPB.

Sebelum menggunakan biji buah nyamplung, awalnya Ika menggunakan buah jarak sebagai bahan baku biodiesel, namun ternyata kadar minyak buah jarak terlalu rendah (hanya 37 persen bahkan bisa lebih rendah lagi yakni 20 persen).

Ika memutuskan mencari pengganti buah jarak dan menemukan biji buah nyamplung. Menurutnya, kadar minyak dihasilkan dari biji buah nyamplung dapat mencapai 50 persen.

“Selain rendemen yang dihasilkan tinggi, produktivitas buah nyamplung juga tinggi. Produktivitas buah nyamplung bisa mencapai 20 ton per hektar,” ujar Ika.

(Yanis)