Bandung, Beritainspiratif.com -  ditetapkannya status siaga satu bencana di Jawa Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengambil langkah cepat. Hal tersebut diungkapkan ketua BPBD Jawa Barat Dicky Saromi di Gedung Sate Rabu (14/11/2018).

Dicky mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten/kota seiring dengan tingginya potensi bencana yang terjadi di Jawa Barat akhir-akhir ini.

"Dalam kesiapan status siaga bencana, secara bersama-sama kami dan beberapa kabupaten/kota sudah melakukan koordinasi di antaranya dengan Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, dan sejumlah wilayah lainnya," ungkap Dicky kepada Beritainspiratif.com

NK

Diki menambahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah memerintahkan tiga hal kepada BPBD baik berkaitan dengan tindakan preventif, kesiapan logistik dan mitigasi.

"Gubernur telah menetapkan status siaga satu bencana Jawa Barat itu dari 1 November sampai 31 Mei 2019 kemudian juga ada tiga perintah ke kita yang pertama menyiapkan langkah untuk pengurangan resiko bencana kedua mengerahkan SDM, logistik dan peralatan, ketiga proses penanggulangan bencana dan menghimbau masyarakat untuk mengurangi resiko tersebut," tambah Dicky.

Dicky menjelaskan sejauh ini ada beberapa faktor penyebab terjadinya bencana di sejumlah wilayah di Jawa Barat salah satunya penyebab struktural.

"Salah satu penyebab terjadinya bencana terutama banjir, adalah porsi hutan, yang idealnya pada setiap Daerah Aliran Sungai (DAS) itu 30 persen hutan namun sekarang belum tercapai, masih di kisaran 20 persen saja, kemudian air aliran permukaan, dalam satu tahun itu 48 miliar kubik, mestinya 50 persen atau 70 persen dari air permukaan tersebut bisa dimanfaatkan untuk pertanian sumber air bersih atau tenaga hidro tapi sejauh ini air tersebut hanya menjadi aliran air permukaan saja, nah aliran air permukaan inilah yang menjadj banjir," paparnya.

Pihaknya menghimbau masyarakat juga turut ambil bagian dalam menanggulangi bencana terutama mengingat adanya anomali cuaca, yang mungkin terjadi.

"Masyarakat juga perlu bisa mengevakuasi diri sedini mungkin mengingat cuaca juga terus berubah tidak menentu dan ini berpotensi terjadinya bencana," ungkap Dicky

Seperti diketahui beberapa wilayah di Jawa Barat akhir-akhir ini dilanda bencana, jembatan roboh akibat derasnya aliran sungai di Pasanggrahan kabupaten Tasikmalaya, longsor di lingkar Gentong Kabupaten Tasikmalaya, dan kongsor di Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan hal itu, pada senin (12 11/2018) Gubernur Jawa Barat menetapkan status siaga satu bencana di Jawa Barat melalui SK nomor 363/Kep.1211.-bpbd/2018 terhitung sejak 1 November-31 Mei 2019.   (Tito)