Sumut, Beritainspiratif.com - Presiden Joko Widodo menerima gelar Tuanku Sri Indera  Utama Junjungan Negeri dari Kesultanan Deli. Penganugerahan gelar ini dihelat di ruang utama Istana Maimoon, Minggu (7/10/2018). Gelar adat ini merupakan gelar bangsawan tertinggi di Kesultanan Deli.

Prosesi pemberian gelar dimulai sekira pukul 11.00 WIB. Prosesi penganugerahan diawali dengan pemasangan Tengkulok oleh Pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Al-Haj.

[caption id="attachment_21880" align="aligncenter" width="905"] Presiden Jokowi dianugerahi gelar adat oleh Kesultanan Deli, Foto: Rusman - Biro Pers Setpres[/caption]

Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan penyematan pin dan keris oleh Sultan Deli, Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam. Sultan kemudian menandatanganani Surat Ceri yang kemudian diserahkan kepada Presiden Jokowi.

Prosesi Tepung Tawar menjadi rangkaian prosesi berikutnya. Prosesi ini melibatkan 4 unsur perwakilan, yaitu Sultan Deli, perwakilan Raja-raja Nusantara, Gubernur Sumatera Utara, dan perwakilan Alim ulama.

[caption id="attachment_21881" align="aligncenter" width="640"] Presiden Jokowi dianugerahi gelar adat oleh Kesultanan Deli, Foto: Rusman - Biro Pers Setpres[/caption]

Saat memberikan sambutan, Presiden pun berpantun untuk mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan Kesultanan Deli kepadanya.

Buah cempedak bentuknya bujur

Sangat disuka oleh semua

Adat Deli sangatlah luhur

Mari kita jaga bersama

"Di dalam gelar adat ini saya merasakan terkandung amanah, terkandung tugas berat yang diberikan kepada saya untuk mewujudkan harapan dari Kesultanan Deli, harapan dari kerajaan-kerajaan se-Nusantara, harapan dari para pemangku adat Indonesia, harapan dari para ulama untuk terus bekerja keras bersama-sama dengan semua elemen bangsa membawa Indonesia bergerak maju, bergotong royong mewujudkan Indonesia yang _baldatun thayyibatun wa rabun ghafur_," kata Presiden dalam siaran pers yang diterima Beritainpiratif.com dari Biro Pers Setpres.

Energi Utama Kemajuan Bangsa adalah Kebudayaan

[caption id="attachment_21882" align="aligncenter" width="640"] Presiden Jokowi dianugerahi gelar adat oleh Kesultanan Deli, Foto: Rusman - Biro Pers Setpres[/caption]

Kepala Negara percaya bahwa di dalam kemajuan Indonesia ada tradisi dan kebudayaan bangsa yang menjadi sumber energi besar. Kebudayaan Nusantara yang sangat beragam, sangat kaya nilai-nilai luhur, dan sangat kaya kearifan lokal menurut Presiden, menjadi kepribadian bangsa dan modal untuk meraih kemajuan.

"Banyak yang berpikir bahwa yang namanya kemajuan itu mengesampingkan budaya, meminggirkan adat istiadat. Tapi bagi Indonesia, bagi kita justru energi utama kemajuan kita adalah kebudayaan," lanjutnya.

Presiden menuturkan banyak bangsa yang menjadi maju karena mengakar kuat pada budayanya. Ia pun mencontohkan beberapa negara seperti Korea Selatan dan India yang bergerak maju tanpa melupakan budayanya.

"Lihat India yang sudah maju dengan berbagai teknologi tapi budayanya tidak ditinggal, bahkan budaya India sudah sangat dikenal di berbagai belahan dunia. Mereka juga bergerak maju dengan mengakar pada budaya," ujarnya.

[caption id="attachment_21883" align="aligncenter" width="640"] Presiden Jokowi dianugerahi gelar adat oleh Kesultanan Deli, Foto: Rusman - Biro Pers Setpres[/caption]

Oleh karena itu, Presiden mengajak semua pihak Keraton, Kesultanan, Raja, Pemangku Adat se-Nusantara untuk bersama-bersama memajukan kebudayaan Indonesia.

"Kita mengarungi perjalanan zaman yang panjang dengan bermodalkan kapal budaya kita dan saya yakin Indonesia akan sampai di tempat tujuan, yaitu Indonesia maju dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur asli bangsa Indonesia," ucapnya.      (Yones)