Palu, Beritainspiratif.com - Sore hari Jumat (28/9/2018) tiba-tiba Palu dan sekitarnya diguncang gempa. Bandara Mutiara Al Jufri juga merasakan getarannya. Bukan gempa kecil, kekuatannya 7,4 SR. Cukup membuat kerusakan parah di seluruh area terdampak dan menimbulkan gelombang tsunami.

Saat bersamaan pesawat Batik Air ID 6231 akan take off dari bandara tersebut. Pemuda bernama lengkap Anthonius Agung Gunawan sedang bertugas sebagai operator pengendali Air Traffic Controller (ATC), pemandu lalu lintas pesawat untuk mendarat atau terbang di run way yang selalu ada setiap bandara.

Getaran makin kuat, atap plafon mulai runtuh. Goyangan kuatnya membuat tembok dinding mulai retak dan rubuh. Agung tetap bertahan di atas menara ATC, memandu take pesawat Batik ID 6231. Entahlah.. dia tahu resikonya atau tidak. Tapi Agung memilih tetap setia pada tugasnya.

Petugas Menara Kontrol ini tetap duduk di kursi tugasnya, memastikan bahwa pesawat sudah dalam kondisi terbang penuh, airborne. Tak ada lagi roda yg menempel di landasan.

Pada saat yang sama, gempa disusul tsunami terjadi. Ia memastikan tugas dan tanggung jawabnya tuntas, tapi sudah tak lagi punya waktu untuk menyelamatkan diri. Anak muda ini, gugur dalam tugas, jasadnya ditemukan diantara reruntuhan menara Airnav Bandara.

Persis setelah Batik Air lepas landas terbang ke udara bebas, pahlawan ini terbang bebas menuju Penciptanya. Selamat Jalan

Agung..

Kamu Hebat dan telah memilih takdirmu.

Kami Bangga denganmu..

Berbahagialah orang tuamu.. (*)