Semarang, Beritainspiratif.com – Sebuah alat yang digunakan untuk membantu para penyandang tuna rungu saat shalat, dengan nama GGS (Gelang Gerakan Shalat) berhasil diciptakan oleh lima mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Mahasiswa tersebut masing-masing atas nama Aisyah Ardani dan Wa Ode Anastasya Dari Fakultas Agama Islam, bersama Muqtafa Amirul Wildan, Cahrudin, dan Ufi Najib dari Fakultas Teknologi Industri, bersinergi ilmu agama dan teknologi menciptakan alat itu, yang dikutip dari laman Unissula.

GGS yang telah dikembangkan sejak 4 bulan lalu, memiliki dua jenis yaitu untuk imam dan makmum.

GGS ini bisa mendeteksi gerakan imam dan memancarkan sinyal ke gelang makmum yang kemudian dikonversi menjadi getaran.

Aisyah mengatakan, semula mereka melakukan riset ke penyandang disabilitas, dan menemukan sedikit kesulitan dan keluhan saat menjalankan shalat, dan kesulitan tersebut menjadikan sebuah ide, yang kemudian ide tersebut diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ke Kemenristekdikti hingga akhirnya sampai di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Ditambahkan bahwa alat tersebut masih terus dikembangkan karena getaran yang terkirim masih terasa sama di semua gerakan shalat, disamping ukurannya bisa lebih kecil, ujar wildan.

GGS banyak mendapat respon baik setelah dilakukan diuji coba ke penyandang tuna rungu, dan akan dicoba diikutkan konferensi internasional di Malaysia dengan membawa GGS.

Aisyah ternyata coba-coba iseng me-mention akun twitter Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo kemudian mendapat respon baik, hingga mereka berkenan menemui Ganjar dengan didampingi pembimbing Moh Farhan dan wakil rektor Unissula Muhammad Qomaruddin.  (Yanis)