Cirebon, Beritainspiratif.com - Peringatan ulang tahun merupakan upaya untuk menengok masa lalu. Namun tak cukup sampai disitu, masa lalu justru merupakan pondasi yang sangat berharga untuk menapaki masa kini dan masa depan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno, saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Cirebon Dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Cirebon ke 649 di Gedung DPRD Kota Cirebon, Selasa, 11 September 2018.

“Secara filosofi, ulang tahun merupakan upaya menengok kembali ke masa lalu,” ungkap Edi.

Masa lalu itu merupakan mata rantai sejarah sekaligus sebuah pondasi yang sangat bernilai sebagai referensi untuk menapaki kehidupan di masa kini dan masa depan.

Karena itu, Edi mengajak kepada seluruh elemen yang ada di Kota Cirebon, baik penyelenggara pemerintahan maupun masyarakat luas untuk menjadikan hari ulang tahun Kota Cirebon sebagai momentum untuk selalu mawas diri dan introspeksi diri.  “kita semua patut bersyukur, karena di ulang tahun yang ke 649 ini Kota Cirebon dalam suasana yang aman, tentram dan damai,” ungkap Edi.

Ini merupakan modal untuk melakukan tahapan-tahapan pembangunan seperti yang telah direncanakan. Karena hanya dengan situasi yang kondusif, maka pembangunan yang telah direncanakan bisa berjalan dengan lancar.

Selanjutnya Edi juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh unsur pemerintahan, ulama, cendikiawan serta seluruh masyarakat Kota Cirebon. Karena peran serta semua, maka Kota Cirebon bisa menjadi kota yang maju seperti sekarang ini.

Sementara itu atas nama Pemerintah Daerah Kota Cirebon, Pj Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, menyampaikan ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1440H sekaligus Hari Jadi Cirebon yang ke 649.

“Semoga setiap momentum perubahan waktu yang kita lalui menjadi sarana evaluasi, refleksi diri, motivasi serta rasa hormat kita untuk memperbaharui semangat kerjasama kita membangun Kota Cirebon,” ungkap Dedi.

Dengan luas kota yang tidak terlalu besar, namun Kota Cirebon sudah menjelma menjadi kota metropolitan yang dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana. “Salah satunya kita memiliki pelabuhan,” kata Dedi.

Namun ke depannya, keberadaan Pelabuhan Cirebon menurut Dedi harus terus dikembangkan, yaitu tidak hanya berkembang untuk sektor perdagangan, namun juga bisa untuk mengangkut penumpang.

“Ke depannya, kita akan upayakan agar penumpang juga bisa diangkut dari Pelabuhan Cirebon,” ungkap Dedi.

Sedangkan keberadaan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, menurut Dedi juga bisa mengukuhkan kota Cirebon sebagai kota dagang, jasa hingga wisata. Karena itu, Dedi kembali mengingatkan setiap stakeholders terkait untuk bisa mengantisipasi keberadaan bandara tersebut untuk memajukan daerahnya, termasuk Kota Cirebon.

Sementara itu Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, juga mengakui jika Kota Cirebon merupakan kota kecil nan mungil di Jawa Barat.

“Namun prestasinya luar biasa,” kata Arief.

Pertumbuhan ekonominya terus meningkat dari waktu ke waktu. Pembangunan di berbagai sektor pun terus dilakukan. Semua prestasi tersebut menurut Arief patut untuk diapresiasi.

Ke depannya, Arief juga mengingatkan, wilayah Cirebon akan dilengkapi dengan berbagai infrastruktur yang memadai. Saat ini saja sudah ada Bandara Kertajati dan tol Cipali. “Nanti akan ada tol Cisumdawu,” ungkap Arief.

Dengan berbagai sarana infrastruktur yang memadai akan memperpendek waktu tempuh baik dari Jakarta menuju Cirebon maupun Bandung menuju Cirebon.“Kita harus bisa memanfaatkannya,” ungkap Arief.

Dengan begitu, Kota Cirebon akan tetap menjadi kota perdagangan, kota kuliner, kota wisata, termasuk kota pelajar di Jawa Barat.   (Yones)