80% Pengidap Hepatitis Tidak Jakarta, Beritainspiratif.com -Tahukah Anda, 1 dari 10 orang Indonesia mengidap hepatitis kronis?” ujar dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH, Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. Kronis di sini berarti penyakitnya jangka panjang, dan tidak langsung menunjukkan gejala hingga sangat parah.

Menurut dokter Irsan, 80 persen pasien hepatitis tidak menampakkan gejala dan merasa sehat, sehingga banyak kasus hepatitis di Indonesia ditemukan secara tidak sengaja, misalnya saat pemeriksaan kesehatan di tempat kerja atau saat akan menjadi donor darah demikian dikutip Femina.

Selain itu, masih banyak kesalahpahaman tentang hepatitis yang terjadi di masyarakat. Berikut beberapa di antaranya:

1. Hepatitis Hanya Disebabkan Virus

"Hepatitis artinya peradangan yang terjadi pada hati. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari virus, perlemakan, parasit, demam berdarah, tipus, dan lain sebagainya," jelas dr. Irsan dalam forum diskusi Peranan Uji Diagnostik dalam Memerangi Hepatitis yang digelar Royal Philips.

2. Jika Tidak Diobati Hepatitis A Bisa Jadi B, C, D

Hepatitis ada berbagai tipe. Di Indoesia yang paling banyak adalah hepatitis A, B, C, dan D. Huruf itu memang terlihat berurutan, tapi itu tidak menunjukkan tingkatan atau berarti lanjutan. Dokter Irsan mengaku sering ditanya oleh pasien yang  mengalami hepatitis A, apakah jika tidak sembuh penyakitnya bisa berkembang menjadi hepatitis B, C, dan D? Ini tidak benar.

Tak hanya berbeda nama, masing-masing Hepatitis A, B, C, dan D disebabkan virus yang berbeda dengan cara yang berbeda.

3. Pemeriksaan Darah Sudah Cukup

Pemeriksaan darah adalah cara untuk mengetahui apakah seseorang mengidap hepatitis  karena infeksi virus hepatitis A, B, C, dan D. Tapi untuk mengetahui apakah seseorang mengalami hepatitis karena perlemakan hati, menurut dr Irsan, harus dilakukan tes pencitraan seperti ultra sonografi, CTSCAN, dan MRI.

(Kaka)