Beritainspiratif.com - Menghadapi Kroasia nanti Timnas Inggris menjanjikan duel-duel menarik dan kedua negara tersebut tentu akan bermain mati-matian, karena satu kemenangan lagi berarti mereka bisa tampil di partai final yang telah lama diidam-idamkan.

Dan langkah berikutnya tentu mereka akan menjadi Juara Dunia 2018.

Timnas Inggris untuk kali pertama bermain di semifinal sejak 1990, sementara bagi Luka Modric dkk ini adalah semifinal kedua mereka sepanjang sejarah setelah 1998.

Dilansir CNN Indonesia, Timnas Kroasia sendiri bukan hanya akan menyiapkan racikan strategi untuk menghadapi Inggris, tapi juga cara untuk mengatasi kondisi fisik yang kian merosot, hal tersebut disampaikan Pelatih Kroasia yang sempat menegaskan bahwa dirinya tak ingin masalah kebugaran ini menghalangi langkah mereka ke final, karena Kroasia mengakhiri laga perempat final dan 16 Besar melalui adu penalti, sehingga kaki-kaki mereka dipastikan akan kelelahan.

Sementara itu di sisi lain Inggris menang dengan nyaman melawan Swedia. Sayangnya bagi Inggris, gelandang yang biasa diplot untuk mengawal lawan-lawan mereka di lini tengah yaitu Jordan Henderson tak dalam kondisi prima. Ia sempat terkena cedera hamstring, meski tetap bisa diturunkan pada laga semifinal nanti.

Untuk menopang tugas Henderson ini, Dele Alli yang memang jadi salah satu pemain dengan rataan tekel tertinggi di The Three Lions yaitu 2,3 tekel per laga bisa diplot bersama Jesse Lingard di lini tengah.

Mematikan gelandang-gelandang Kroasia sendiri memang jadi krusial bagi The Three Lions. Jika dilihat dari lawan yang telah dihadapi Inggris sejauh ini yaitu Tunisia, Panama, Belgia (mayoritas pemain cadangan), Kolombia, dan Swedia, tak ada yang memiliki trio pemain tengah dengan kemampuan teknik di level Modric atau Rakitic.

Kroasia diprediksi akan kembali menurunkan Marcelo Brozovic yang sempat dicadangkan dalam laga melawan Rusia. Kebugaran Brozovic akan membantu Modric bisa bermain lebih ke depan untuk memberikan suplai bola kepada Mario Mandzukic.

Selain itu, dengan mendorong Modric lebih ke depan, sang gelandang Real Madrid itu pun tak perlu diberi tugas berlebih untuk menutup area terlalu luas.

Selain trio gelandang, hal lain yang harus diantisipasi Inggris adalah keberadaan Ivan Perisic dan Ante Rebic di sayap Kroasia, terutama jika Inggris bermain dengan 3-4-3.

Jika bek-bek sayap Inggris terlalu sering meninggalkan pos mereka, bukan tidak mungkin Perisic dan Rebic bisa memanfaatkan hal ini untuk menusuk dengan cepat dalam serangan balik.

Di sisi lain, Inggris sendiri bisa memanfaatkan kecepatan dan kelihaian Harry Kane untuk mencetak gol. Apalagi ia akan berhadapan dengan Dejan Lovren yang sudah pernah ia hadapi di Liga Inggris. Lovren yang rentan berbuat kesalahan dan terkadang menempatkan diri pada posisi yang tidak pas, bisa dieksploitasi untuk menambah pundi-pundi gol Kane di Piala Dunia 2018.

The Three Lions juga di laga kali ini tentu akan kembali berharap bisa kembali memanfaatkan kepiawaian mereka dalam eksekusi bola-bola mati. Sebagai catatan, 8 dari 11 gol mereka di Piala Dunia 2018 datang dari skema set pieces. Bahkan empat di antaranya datang dari sepak pojok.

Bek tengah Kroasia ini akan berperan penting dalam menghentikan pergerakan Harry Kane yang memang sangat tajam di kotak penalti. Selain itu, Vida yang piawai dalam duel-duel udara akan krusial dalam menghadapi kemampuan Inggris dalam skema bola mati.

(Yanis)